Link, Banjarmasin – Batalnya kontingen atlet Cabang Olah Raga (cabor) Karate Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Banjar, tampil di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kalsel XI Tahun 2022, berbuntut laporan ke Polisi Militer Daerah Militer VI/Mulawarman Detasemen Polisi Militer (Denpom) VI/2 Banjarmasin.
Aksi walkout dan mengundurkan diri dari ajang Porprov Kalsel XI 2022, berbuntut panjang. Advokat Supiansyah Darham mendampingi sejumlah atlet Karate Kabupaten Banjar yang merasa dirugikan, mendatangi Polisi Militer Daerah Militer VI/Mulawarman Detasemen Polisi Militer (Denpom) VI/2 Banjarmasin, Jalan Gatot Subroto, Banjarmasin.
“Kami datang ke Denpom untuk melaporkan salah satu oknum TNI yang diduga menjadi penyebab walkout kontingan atlet Cabor Karate Kabupaten Banjar dari Porprov Kalsel. Dimana oknum TNI yang berposisi sebagai panitia dan wasit cabor Karate diduga telah melakukan intimidasi,” terang Supiansyah kepada Linkalimantan.com, usai menyerahkan laporan ke Denpom VI/2 Banjarmasin, Senin 7 Oktober 2022.
Intimidasi dari oknum TNI tersebut katanya menambahkan, dilakukan melalui sambungan telepon. Nah, akibat intimidasi dan berujung pada aksi workout itu, Cabor Kareta Kabupaten Banjar turut dirugikan.
“Para atlet yang tidak ikut ini berpeluang meraih medali emas,” ucap Supiansyah, seraya memperlihatkan tanda terima laporan pengaduan kepada awak media di Banjarmasin.
Di tempat yang sama, Manager Tim Karate Kabupaten Banjar Irwan Bora mengatakan, akibat intimidasi oleh oknum TNI berinisial SJ tersebut pihaknya sangat dirugikan. Ini karena atlet karate Kabupaten Banjar layak bisa dipertandingkan, akhirnya gagal mengikuti even berlevel provinsi itu.
“Hari ini, kami datang sebagai bentuk upaya hukum atas ketidakadilan yang kami terima di Porprov Kalsel XI Tahun 2022 di Hulu Sungai Selatan (HSS),” papar anggota DPRD Kabupaten Banjar dari Fraksi Gerindra itu.
Dikatakan Irwan Bora, intimidasi dilakukan sebelum technical meeting. Saat itu, pihaknya mengajukan keberatan kepada panitia cabor karate Porprov Kalsel XI Tahun 2022. Namun, ternyata keberatan kami tetap tidak diterima akhirnya kontingen Kabupaten Banjar memilih keluar ruangan.
“Karena beliau adalah oknum TNI, maka hari ini kami datang ke Denpom untuk melaporkannya. Mudah-mudahan pihak penyidik militer bisa menyelidiki dan mengambil keputusan yang seadil-adilnya,” katanya.
Irwan Bora menyebut SJ merupakan wasit juri di Porprov Kalsel XI Tahun 2022 di Hulu Sungai Selatan (HSS) dan Ketua Wasit di Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI) Kabupaten Banjar.
“Saya selaku Ketua Harian FORKI Kabupaten Banjar akan memberikan teguran keras. Kalau perlu dikeluarkan dari FORKI Kabupaten Banjar, karena sudah sangat merugikan FORKI Kabupaten Banjar,” tegasnya.(spy)