spot_img

Badai Milton Terjang Florida AS, 16 Orang Tewas

Link, Jakarta – Badai Milton, disertai banjir besar  menerjang Florida, Amerika Serikat pada Rabu (9/10/2024). Berdasarkan laporan dari otoritas setempat, data sementara ada 16 orang tewas akibat Badai Milton.

Dikutip dari laman RRI disebutkan badai dengan level tiga tersebut, melanda Florida, sepekan setelah terjadi Badai Helena. Saat kejadian, kekuatan badai mencapai 200 kilo meter per jam dan wilayah paling parah terdampak adalah St. Lucie County.

“Menurut laporan otoritas, ada 16 orang korban (meninggal). Otoritas masih melakukan upaya pencarian dan penyelamatan warga di wilayah terdampak ada di Tampa dan Orlando, ” kata Konsul Penerangan, Sosial dan Budaya Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Houston, Amerika Serikat, Dwiyatna Widinugraha, Jumat (11/10/2024) malam.

Adapun korban meninggal tersebar di sejumlah wilayah di negara bagian yakni St Lucie enam orang, Pinellas satu orang, Volusia empat orang, dan Citrus satu orang. Selanjutnya Hillsborough satu orang, Polk sebanyak satu orang dan Orange County satu orang.

Baca juga  Ingin Miliki HP Baru Dengan Harga 1 Jutaan, Berikut Rekomendasinya

KJRI memastikan tidak ada warga negara Indonesia yang jadi korban baik luka atau meninggal. Ada WNI yang tinggal di wilayah terdampak parah akibat badai yaitu di Tampa 56 kepala keluarga (KK) dan Orlando 36 KK.

Adapun jumlah WNI di Florida mencapai 853 orang. Dia meminta keluarga di Indonesia tidak khawatir dengan kondisi kerabat di Florida.

“Saat ini dari informasi yang kita dapatkan dari simpul-simpul WNI, dalam keadaan baik. Apabila tidak bisa dihubungi, mohon dimaklumi karena listrik padam,” ujarnya.

Dampak Badai Milton memutus akses listrik pada 3, 4 juta rumah kemudian melumpuhkan penerbangan bahkan aktivitas bandara sempat ditutup. Badai juga memutus akses transportasi karena sejumlah wilayah banjir.

“Sekarang listrik sudah berhasil dipulihkan, tinggal 2,3 juta rumah yang masih padam. Badai merusak properti baik komersil maupun pribadi, dengan jumlah diperkirakan US$ 18 miliar,” ujarnya menerangkan.

Sumber: RRI

BERITA LAINNYA

spot_img
spot_img

BERITA TERBARU