Kandungan asam pada kopi seringkali dikeluhkan menyebabkan gangguan pada lambung. Ternyata begini tipsnya agar minum kopi tetap nyaman bagi lambung.
Selain kandungan kafein, secara alami kopi memiliki kadar asam yang terbentuk ketika menjadi buah. Bagi sebagian orang dengan perut yang sensitif biasanya akan mengalami beberapa gejala yang tak nyaman setelah minum kopi.
Keluhan seperti mulas hingga asam lambung yang dirasa naik menimbulkan efek yang mengganggu. Ternyata efek ini tidak ditimbulkan oleh kadar asamnya, melainkan disebabkan oleh kafein didalam kopi.
Kandungan kafein tersebut yang kemudian akan memicu produksi asam lambung di dalam perut dan menimbulkan berbagai keluhan seperti yang disebutkan. Tetapi para ahli memiliki tips untuk meracik kopi agar lebih aman untuk lambung.
Berikut ini 5 tips aman minum kopi untuk lambung menurut Full Coffee Roast:
1. Ganti ke kopi decaf
Bagi penderita perut yang sensitif, konsumsi kopi dengan kadar kafein yang tinggi dapat berisiko. Kini ada pilihan kopi decaf yang kadar kafeinnya jauh lebih rendah dibandingkan kopi pada umumnya.
Minumnya kadar kafein di dalam kopi dapat meminimalisir efek dada panas seperti terbakar akibat peningkatan asam lambung. Kopi decaf memiliki rasa yang tidak berbeda dengan kopi pada umumnya, hanya saja kadar kafeinnya yang lebih rendah.
Kadar kafein yang rendah juga bukan berarti decaf boleh dikonsumsi lebih banyak, alasannya karena decaf tetap memiliki kandungan asam di dalamnya. Konsumsi kopi tetap dalam batas aman dan tidak berlebihan menjadi cara terbaik.
2. Tambahkan susu
Selain menurunkan kadar kafeinnya, menurunkan tingkat asam pada secangkir kopi juga dapat menjadi solusi untuk menghindari gangguan pada perut. Caranya cukup dengan menambahkan susu sapi ke dalam segelas kopi yang sudah diseduh.
Susu memang mengandung kadar asam juga di dalamnya, tetapi ada efek istimewa yang diberikan. Menambahkan susu ke dalam segelas kopi dapat meredakan efek yang ditimbulkan dari asam kopi di dalam tubuh.
Untuk sementara para ahli masih menyetujui bahwa efek ini masih hanya bisa didapatkan oleh susu sapi saja. Mengganti susu pada kopi dengan susu nabati belum terbukti memberikan hasil yang serupa.
3. Gunakan biji kopi arabika
Dibandingkan dengan robusta, biji kopi berjenis arabika memiliki kadar kafein dan tingkat keasaman yang lebih rendah. Kafein pada robusta mencapai 2,15% dari berat total sementara arabika hanya 1,77%.
Bagi penikmat kopi, banyak yang juga memilih arabika karena rasanya disebut lebih manis dan lembut. Jika memilih untuk mengkonsumsi arabika, penikmatnya juga dapat mengeksplorasi lebih banyak rasa alami yang ada di dalamnya.
Dibandingkan robusta, biji kopi arabika juga terbilang lebih mahal berdasarkan harga jualnya di pasaran. Tetapi banyak juga kualitas arabika yang lebih baik untuk ditemukan.
4. Pilih cold brew
Kamu penggemar es kopi? Jika rutin minum es kopi dan sering mengalami gangguan pada bagian perut, sepertinya sudah saatnya untuk mencoba racikan cold brew.
Cold brew merupakan metode ekstraksi kopi menggunakan air dingin dan dilakukan secara perlahan dalam durasi waktu yang lama. Penelitian menunjukkan data bahwa penyeduhan kopi dengan air panas cenderung akan mengeluarkan kadar asam dari biji kopi itu sendiri, sementara tidak dengan penyeduhan dingin.
Kadar asam yang keluar dari penyeduhan kopi dengan air panas itulah yang kemudian memicu berbagai gangguan pada perut. Cold brew yang dingin juga tidak kalah enak dan menyegarkan untuk diseruput, lho!
5. Pilih biji kopi dark roast
Dalam prose pemanggangannya, biji kopi memiliki empat tingkatan. Light roast, medium roast, dark roast, hingga extra dark roast.
Keempat tingkatan tersebut dibedakan berdasarkan durasi pemanggangan dan tingginya suhu yang digunakan. Hasilnya juga akan terasa pada warna, aroma, dan tingkat keasaman biji kopi setelah dipanggang.
Biji kopi yang dipanggang hingga level dark roast justru memiliki kadar asam yang lebih rendah. Hal ini lantaran biji kopi telah benar-benar matang sehingga kadar asam dan rasanya akan berbeda dengan biji kopi light roast. (net)