Link, Banjarbaru – Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin memasang fasilitas karpet desinfektan di Bandara International Syamsudin Noor untuk mencegah masuknya virus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada Jum’at (15/7/2022).
Kepala Balai Karantina Pertanian Banjarmasin Nur Hartanto mengatakan, pemasangan karpet desinfektan ini sebagai upaya untuk pencegahan dan pengendalian PMK yang marak di Indonesia.
“Sehingga kita semua perlu bersinergi bersama-sama untuk melakukan pengendalian dan pencegahan PMK seperti di bandara ini kami memasangkan karpet disinfektan,” tuturnya.
Ia melanjutkan, karpet desinfektan tersebut ditempatkan pada pintu kedatangan. Para penumpang diwajibkan melewati karpet tersebut sehingga kemungkinan virus yang terbawa melalui alas kaki sudah terdisinfeksi.
“Untuk mencegah orang dari luar Kalsel yang datang ke bandara dikhawatirkan berasal dari zona merah, supaya tidak terbawa virus tersebut sehingga perlu karpet desinfektan untuk mematikan virus yang menempel di alas kaki,” lanjutnya.
Hartanto menambahkan, karpet desinfektan ini akan terus dikontrol oleh pihaknya dengan melakukan penyemprotan disinfektan secara berkala guna menjaga agar karpet tersebut tetap efektif berfungsi untuk mencegah virus masuk ke Kalsel.
Kepala Seksi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Disbunnak Kalsel Edi Santoso menerangkan, virus PMK ini merupakan penyakit yang sangat menular diantara hewan ternak, salah satu yang menjadi faktor penularannya adalah dari manusia.
“Karena manusia bisa jadi membawa virus dari alas kaki yang terkontaminasi virus PMK kemudian menularkan ke tempat lain. Sehingga sebagai upaya pencegahan di bandara dipasang karpet disinfektan agar penumpang yang keluar dari bandara kaki mereka sudah dipastikan terbebas dari virus tersebut,” pungkasnya.
Sementara itu, pelaksana tugas sementara general manager Bandara Syamsudin Noor Siswanto berharap, agar seluruh penumpang dapat melewati karpet disinfektan itu agar terbebas dari virus PMK.
“Hal ini sangat baik, diharapkan seluruh penumpang dapat melewati karpet tersebut agar masyarakat dari luar Kalsel terbebas dari virus PMK. Kemudian di lapangan juga dilakukan upaya monitoring pembasmian virus PMK terhadap para petani dan peternak,” harapnya. (juwita/wahyu/BBAM)