Link, Banjarbaru – Pada ibu hamil sangat rentan mengalami anemia, apasih anemia pada ibu hamil tersebut?
Berikut penjelasan mengenai anemia, yang dialami ibu hamil pada trimester I dan III.
dr Danny Indrawardhana, Direktur Rumah Sakit Daerah (RSD) Idaman Kota Banjarbaru mengatakan, bahwa anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin (Hb) < 11 gr% pada trimester I dan III sedangkan pada trimester II kadar hemoglobin < 10,5 gr%.
“Ciri-ciri anemia pada ibu hamil biasanya seperti konsentrasi yang berkurang, nafsu makan juga berkurang, mudah terinfeksi penyakit. Selanjutnya jika tiba-tiba berdiri itu dapat membuat pandangan berkunang-kunang, wajah, kuku, selaput lendir kelopak mata dan bibir tampak pucat, dan yang paling terasa itu sesak nafas dan lemas jantung,” jelas dr. Danny.
Anemia pada ibu hamil, sangat berpengaruh pada kehamilan seperti dapat mengganggu dan menghambatan pada pertumbuhan sel-sel tubuh termasuk sel-sel otak, lebih fatalnya bisa mengakibatkan keguguran. Tak hanya itu, anemia juga bisa berdampak pada Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), pendarahan sebelum dan selama kehamilan.
“Bahkan dapat menyebabkan kematian pada ibu dan janinnya, dan gangguan kematangan organ-organ tubuh janin,” tambahnya.
Danny menambahkan, banyak faktor yang mempengaruhi anemia pada ibu hamil. Dilihat dari faktor dasar, seperti sosial ekonomi dan pengetahuan pendidikan. Terdapat juga faktor tidak langsung, yaitu kunjungan Antenatal Care (ANC) dan umur ibu pun mempengaruhi faktor anemia.
“Ada juga faktor langsung itu dilihat dari kecukupan konsumsi table, dan jarak kehamilan, paritas, status gizi, dan adanya penyakit infeksi,” pungkasnya.
Dengan faktor dan dampak dari anemia, yang dapat membahayakan ibu hamil. Bukan berarti, anemia tidak bisa ditanggulangi.
Anemia dapat ditanggulangi dengan cara, ibu hamil meningkatkan konsumsi makanan yang kaya zat besi, terutama dari sumber hewani yang mudah diserap seperti hati, ikan, daging. Serta meningkatkan makanan yang mengandung vitamin C dan vitamin A, untuk membantu penyerapan besi dan membantu proses pembentukan hemoglobin.
Selanjutnya bisa melakukan fortifikasi, yaitu menambahkan besi, asam folat, vitamin A dan asam amino essensial (fortifikasi) pada bahan makanan yang dimakan secara luas oleh kelompok sasaran.
“Ibu hamil juga bisa mengonsumsi suplementasi zat besi secara massal pada kelompok sasaran selama jangka waktu tertentu,” tutupnya. (wahyu/BBAM)