Kamis, Maret 28, 2024

RSD Idaman Kota Banjarbaru Catat 174 Pasien Positif HIV/AIDS

Link, Banjarbaru – Rumah Sakit Daerah (RSD) Idaman Kota Banjarbaru mencatat sebanyak 174 pasien terkonfirmasi positif HIV/AIDS.

Dokter Care Suport and Treatment (CST), Dr Caria mengatakan, penderita HIV/AIDS tercatat rata-rata berusia produktif dengan rentang usia 20 sampai 45 tahun.

“Berhubungan seksual yang tidak aman dan berganti-ganti pasangan menjadi penyebab penularan HIV AIDS,” tuturnya kepada linkalimantan.com

Dr Caria menjelaskan, para penderita HIV/AIDS ini selalu menjalani perawatan melalui pemberian obat-obatan.

“Tidak ada perawatan secara khusus, sesuai protokol aja. Serta pemberian obat-obatan,” ucapnya.

Bahkan, pihak RSD Idaman Kota Banjarbaru kerap menerima kunjungan dari penderita HIV AIDS setiap harinya.

Dikatakan Dr Caria, sampai saat ini memang belum ada obat ampuh yang mampu menyembuhkan penyakit tersebut. Namun, ada obat seperti Antiretroviral (ART) yang mampu menekan virus HIV dan menjaga kestabilan imun.

“Obat yang mampu menekan virus HIV yakni Tenofovir, Lamivudine, dan Efavirenz (TLE), TLD, duviral-nevirapine, dan ARV. Dari 174 orang tadi on ARV sebanyak 138 per agustus,” tuturnya.

Dr Caria menambahkan, jumlah ratusan pasien tersebut bisa saja bertambah hingga ribuan mengingat adanya penderita yang enggan mengecek ke rumah sakit.

“Pencegahan melalui skrining donor darah, skrining dari ibu hamil dengan HIV ke bayi, memakai pengaman saat melakukan hubungan seksual, dan menghindari pemakaian narkoba khususnya jarum suntik secara bergantian. Intinya tidak melakukan faktor resiko,” ucapnya.

Baca Juga  Ini Jadwal Terbaru Jam Besuk RSDI Banjarbaru

Oleh karena itulah sambungnya, penyakit HIV AIDS dapat dicegah dengan tidak melakukan seks bebas apalagi bergonta-ganti pasangan dan tidak menggunakan jarum suntik secara berulang.

Sebelumnya pihaknya mengadakan, In House Training PITC (Provider Initiated Testing and Counseling) HIV AIDS “Tes dan Konseling HIV atas inisiasi petugas kesehatan di RSD Idaman Kota Banjarbaru”, karena permasalahan HIV AIDS di Indonesia adalah salah satu masalah kesehatan nasional yang memerlukan penanganan bersama secara komprehensif. Sejak 10 tahun terakhir.

Jumlah kasus AIDS di Indonesia mengalami lonjakan yang bermakna. Hal ini menuntut perhatian semua pihak, terutama para tenaga kesehatan yang memberikan layanan kesehatan bagi pasien HIV AIDS.

“Salah satu bentuk layanan tersebut adalah konseling dan tes HIV, yang bertujuan tidak hanya untuk menegakkan diagnosis. Namun juga memberikan konseling untuk mendapatkan terapi dan menangani berbagai masalah yang dihadapi oleh pasien,” ungkap dr. Danny Indrawardhana Direktur RSDI Kota Banjarbaru, melalui Andri Hamidansyah Kepala Unit Humas RSDI Kota Banjarbaru. (juwita/wahyu/BBAM)

TERPOPULER