spot_img

Berjuang Melawan Diri Sendiri

Bismillahhirrahmanirrahim…
Dalam kehidupan kita sebagai manusia semuaua mempunya niat. Dimana niat itu diwujudkan dalam bentuk perjuangan. Apapun bentuk perjuangannya, apapun baju pakaian yang dikenakannya. Apapun benderanya, semua berjuang dengan niat masing-masing.

SAPARIYANSYAH, BUDAYAWAN SPIRITUAL
Renungan di Beranda Kota Martapura

Belakangan ini tersiar berita dimana-mana terjadi gerakan perjuangan. Baik dilakukan oleh kelompok-kelompok masyarakat, suku, maupun negara. Pun tak kalah tersiar berjuang untuk kepentingan pribadi. Seperti yang saat ini dilakukan para politisi di negeri kita ini, tentu saja juga terjadi di wilayah Kota Martapura.

Saat ini bangsa Indonesia tengah berada di tahun politik. Hampir seluruh lapisan rakyat terlibat didalamnya. Semua berjuang dengan alasan masing-masing.  Bahkan apapun motivasinya manusia pada hari ini, saat ini, terus berjuang untuk memperbaiki derajat nasibnya.

Berjuang itu ada kategorinya. Pertama, berjuang secara fisik yang disebut JIHAD (ini adalah perjuangan kecil). Ke dua, berjuang secara non fisik yang secara intelektual disebut IJTIHAD (ini nilainya lebih besar dari pada perjuangan fisik) dan yang ke tiga berjuang yang lebih berat yakni berjuang melawan diri sendiri yang disebut MUJA HADAH (JIHADUL AKBAR).

Baca juga  Pemilu Ajang Kompetisi Kelayakan Politikus Menjadi Pemimpin

Firman Allah Dalam surat AL ANFABUT :69).
WAL LADZINA JAHADU FINA LANAHDIYANNAHUM SU BULANA WA INNALLAHA LAMA’AL-MUHSINIIN
Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan) Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah beserta orang-orang yang berbuat baik.

Bagi orang-crang yang berhasil mujahadah melawan dirinya sendiri, (berhasil RIYAZ HOTUNNAFS, berhasil TAZKIYYATUN NAFS) mengolah Jiwanya, membersihkan jiwanya. Maka di hadapan-Nya semuanya serasa jalan Tuhan (itu yang di sebut SU BULANA).

Apapun yang dipandang serasa jalan Tuhan yang membentang di mana-mana. Karena Sesungguhnya Allah Henyertai orang-orang yang IHSAN.

(Orang-orang yang senantiasa beribadah seolah dia memandan-Nya) atau (dia terus menerus yakin banya dia memandang dirinya) itu yang disebut MUHSINUN. Orang MUHSINUN adalah sukses melawan dirinya.

Diri ini tak lebih adalah seonggok limbal sebenarnya! Seonggok debu yang paling hina! Akan telapi diri kita tak menyadarinya, bahwasanya semua tu merupakan baying-bayang belaka….

Perlawanan itu akan mengembalikan kepada sang empunya bayang-bayang…. Alloh Robbul Izzah…. itulah perlunya MUJAHADAH.

AFWAN,
WASSALAM

BERITA LAINNYA

spot_img
spot_img

BERITA TERBARU