Bismillahirrahmanirrahim
Saat kita melatih diri untuk bersyukur, kita tidak hanya melihat kebaikan dalam situasi yang sempurna. Lebih dari itu, kita juga dapat menemukan keindahan dalam hal-hal yang sederhana dan bahkan dalam tantangan.
Safariyansyah, Budayawan Spiritual
Mencari yang Hilang Memelihara yang Terlupakan
Malam itu Jemaah Ngaji Dialog di Beranda Lestari kediaman DR Mada Teruna seorang Birokrat Spiritualis, seakan terhempas jauh kedasar yang paling dalam ketika kajian bertajuk Iman Aktif masuk ke ranah rasa syukur. Semua tersadar jika rasa bersyukur manjadi salah satu pintu untuk meraih kebahagiaan sejati bukan kebahagiaan yang bergantung pada hal-hal eksternal.
Latihan rasa syukur bisa dimulai dengan sederhana. Melakukan apa yang anda syukuri setiap hari. Hal-hal in tidak perlu besar. Bisa saja dengan secangkir kopi hangat, sinar mataharı pagi atau senyuman dari orang yang anda cintai. Dengan melatih kebiasaan ini, kita mulai melihat bahwa hidup meskipun tidak selalu sempurna, penuh dengan berkah kecil yang sering kita abaikan.
Bersyukur tidak hanya mengubah hari-hari kita, tapi juga hati kita membuatnya lebih ringan dan penuh kedamaian.
Ketika kita memegang dendam atau kemarahan, sebenarnya kitalah Yang terbebani. Energi yang seharusnya kita gunakan untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik justru terjebak dalam rasa sakit di masa lalu.
Memaafkan adalah jalan menuju pembebasan bukan untuk membenarkan kesalahan orang lain, tapi untuk membebaskan diri kita sendiri dari belenggu yang tak terlitiat. Memaafkan tidak berarti melupakan atau mengabaikan luka, tapi memilih untuk tidak membiarkannya menguasai kita. Ini adalah tindakan keberanian dan kasih, Baik untuk orang lain maupun untuk diri sendıri.
Ketika kita memaafkan, sesungguhnya kita menciptakan ruang dalam hati untuk cinta, kebahagiaan dan kedamadian. Palam praktiknya maafkanlah satu orang, satu tindakan atau bahkan diri anda sendiri Setiap hari. Anda akan merasakan perubahan besar dalam hidup anda.
Dunia memerlukan lebih banyak teladan positif. orang-orang yang hidap dengan integritas, kasih dan keberanian. Menjadi tedadan bukan berarti sempurna, tapi hidup dengan integritas yang menginspirasi orang lain.
ketika kita melatih iman aktif dalam tindakan nyata, kita tidak hanya mengubah hidup kita tapi juga memengaruhi orang-orang di sekitar kita.
Menjadi teladan bisa dimulai dari hal-hal kecil; menawarkan kata-kata penyemangat kepada orang yang sedang berjuang, mendengarkan dengan sepenuh hati atau menunjuk kan kebaikan tanpa mengharapkan balasan. Sikap positif ini seperti riak di air yang menyebar dan menyentuh kehidupan banyak orang
Ketika kita menjadi contoh hidup dari nilai-nilai yang kita yakını kita tidak hanya memengaruhi orang lain tapi juga memperkuat iman kita sendiri.
Penerapan praktis liman aktif adalah tentang menjadikannya baglan nyata dari kehidupan kita sehari-hari.
Melatih rasa syukur, mempraktikkan memaafkan dan menjadi teladan positif adalah cara-cara sederhana namun kuat untuk menghidupkan iman kita.
Dalam setiap tindakan kecil ini, kita menemukan makna yang lebih dalam dan hubungan yang lebih tulus dengan diri kita sendiri, orang lain dan dunia di sekitar Kita.
Hidup dengan iman aktif tidak memerlukan langkah- langkah besar yang dramatis. Sebaliknya ia tumbuh melalui tindakan-tindakan sederhana yang konsisten yang perlahan namun pasti mengubah cara kita melihat, merasakan dan menjalani hidup.
Melalui penerapan Iman aktif kita tidak hanya pribadi yang lebih baik tapi juga membawa cahaya ke dalam hidup orang lain. Menciptakan dunia yang lebih baik satu tindakan kebaikan pada satu waktu.
AFWAN
WASSALAM