Link, Banjarmasin – Setelah sebelumnya pada bulan Oktober lalu telah dilakukan pembacaan manaqib Syekh Arsyad Al Banjari atau Datu Kalampayan. Gubernur Kalsel H. Sahbirin Noor kembali menggelar pembacaan Manaqib para wali Allah SWT, pada Kamis (23/11) malam akan dilakukan pembacaan manaqib Syekh Samman Al Madani.
Pada pembacaan Manaqib Syekh Samman Al Madani ini, Paman Birin secara khusus mengundang Abuya Dr. H. Arrazy Hasyim, MA dan Tuan Guru Abdul Hadi Arsyad.
Selain akan dihadiri para habib, ulama, Paman Birin juga mengundang masyarakat untuk dapat berhadir dan mengikuti pembacaan manaqib Syekh Samman Al Madani.
“Ulun mengundang warga Banua untuk bersama-sama dengan para habib dan ulama mengikuti pembacaan manaqib Syekh Samman Al Madani. Insya Allah, manaqib para wali Allah SWT dalam rangka mengambil ibrah atau pelajaran dari kehidupan wali-wali Allah SWT,” kata Paman Birin.
Diungkapkan Paman Birin, Banua Kalsel Babussalam sangat beruntung memiliki dua ulama besar yang begitu dikagumi banyak orang, yakni Syekh Arsyad Al Banjari dan Guru Sekumpul.
Dan untuk sekarang, terang Paman Birin banyak ulama-ulama kita yang terus menyebarkan syiar-syiar Islam, sehingga kita berharap Banua kita semakin barokah dan menjadi daerah Baldatun Toyyibatun Warobbun Ghafur.
Sesuai jadwal, Paman Birin akan menggelar pembacaan manaqib sebanyak 4 kali. Setelah sebelumnya manaqib Datu Kalampayan, lalu Syekh Samman Al Banjari, nantinya juga akan dibacakan manaqib Guru Sekumpul dan manaqib Siti Khadijah.
Syekh Muhammad Samman bernama lengkapnya adalah Sayid Muhammad bin Abdul Karim As-Samman Al-Madani Al-Hasani Al-Qadiri Asy-Syafei Al-Quraisyi. keturunan Nabi Muhammad SAW.
Jika dirunut silsilah keluarganya sampai ke Rasulullah SAW dari jalur cucunya Sayidina Hasan.
Dilahirkan di Madinah dari keluarga Quraisyi pada tahun 1130 H/1718 M. Kelahirannya ini pula bertepatan dengan wafatnya seorang waliyullah yang lain yaitu Habib Abdullah Al-Haddad, penyusun Ratib Al-Haddad. As-Samman tinggal di dalam rumah bersejarah milik khalifah Sayidina Abu Bakar Siddiq. Sejak kecil ia telah memperlihatkan tanda-tanda keistimewaan dan keganjilan dibandingkan teman-temannya. Ia memiliki akhlak yang mulia, gemar beribadah, menyayangi fakir miskin, sangat menghormati dan berbuat baik kepada orang tuanya, menyukai orang alim dan shalih, senantiasa menjauhi perbuatan tercela dan lain sebagainya. Usia 8 tahun Syekh Muhammad Samman telah hafal kitab suci Al-Quran. (tri)