Link, Banjarbaru – Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kalimantan Selatan (Kalsel), saat ini sudah memasuki kategori siaga. Sudah banyak titik-titik api yang ditemukan, selama 2023 ini.
Dari itu, ada 6 unit helikopter water bombing disiagakan di Kalsel untuk disiagakan selama Karhutla. Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, pada Rapat Koordinasi Penanganan Kabut Asap Akibat Karhutla, di Novotel Banjarmasin, Selasa (25/7/2023).
“Untuk sementara ini, ada 6 heli water bombing yang disediakan di Kalsel,” ungkapnya.
Namun, Ia berharap kedepannya tidak ada lagi penambahan heli water bombing. Karena menurutnya, penggunaan water bombing adalah jalan terakhir untuk pemadaman api.
“Kalau bisa dioptimalkan terlebih dahulu untuk satgas darat, jika memang tidak bisa dijangkau oleh satgas darat dan api mulai membesar baru menggunakan water bombing,” pungkasnya.
Saat ini pun BNPB sedang, mengevaluasi penerapan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC), yang dilakukan oleh Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM).
Saat ini selain Karhutla, Kalsel pun berpotensi mengalami kekeringan panjang. Sehingga Suharyanto berpesan agar Pemprov Kalsel, segera memastikan ketersediaan air bersih selama kemarau.
“Jangan sampai nanti saat kemarau panjang, air bersih di Kalsel sulit didapatkan,” tambahnya.
Sementara itu, Sahbirin Noor Gubernur Kalsel menyampaikan kesanggupan Pemprov, dalam mengantisipasi ancaman bencana yang terjadi setiap tahun.
“Di Kalsel ini, setiap tahunnya pasti ada ancaman Banjir hingga Karhutla. Jadi kami sudah mengantisipasi, dan saat kemarau bersiap menghadapi Karhutla, begitu pun sebaliknya saat musim hujan siap menghadapi banjir,” ujarnya. (wahyu/BBAM)