Link, Sragen – Badan Urusan Logistik (Bulog) diminta untuk menyerap sebanyak-banyaknya gabah dari petani. Tentu saja kebijakan tersebut juga harus diiringi dengan harga Gabah Kering Panen (GPK) yang ideal.
Dirilis dari siaran pers keprisidenan di www.presidenri.go.id, diberitakan panen raya padi sudah dimulai di beberapa daerah di Tanah Air. Melihat kondisi tersebut, Presiden Joko Widodo meminta Bulog untuk dapat menyerap gabah sebanyak-banyaknya dari petani.
Hal tersebut disampaikan Presiden dalam sambutannya saat meresmikan Sentra Penggilingan Padi Sragen, Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah, pada hari Sabtu, 11 Maret 2023.
“Dua hari yang lalu di Kebumen, kemudian tadi pagi di Kabupaten Ngawi semua sudah mulai panen raya tahun ini. Oleh sebab itu, pada pagi hari ini saya minta kepada Bulog, Pak Dirut, agar sebanyak-banyaknya menyerap gabah yang ada di petani,” ucap Presiden.
Presiden menambahkan, penyerapan gabah dari petani nanti harus diiringi dengan harga GKP yang ideal. “Harga GKP yang nanti akan disampaikan, ditentukan oleh Kepala Badan Pangan Nasional,” tandasnya.
Di perintah ke Bulog itu, Presiden Jokowi juga menginginkan agar terjadi keseimbangan harga di antara petani, penjual, dan masyarakat. Namun demikian, Presiden menilai hal tersebut bukanlah hal yang mudah.
“Kita ingin agar harga di petani itu wajar, kemudian harga di pedagang itu wajar dapat untung semuanya, dan harga konsumen—harga di masyarakat—juga pada di posisi yang wajar, menjaga keseimbangan ini lah yang tidak gampang,” imbuhnya.
Untuk mendorong stabilitas harga tersebut, Kepala Negara pun meminta kepada Bulog untuk menjaga stok cadangan beras pemerintah sebanyak 2,4 juta ton.
“Oleh sebab itu tahun ini saya perintahkan kepada Bulog untuk siap dengan angka 2,4 juta ton. Sehingga akan membawa stabilitas harga kita lebih baik,” ucapnya.(spy)