Sabtu, Juli 27, 2024
BerandaHeadlineDua Desa di Natuna Tertimpa Longsor, 15 Orang Meninggal

Dua Desa di Natuna Tertimpa Longsor, 15 Orang Meninggal

Link, Riau – Duka kembali terjadi di tanah air. 15 orang dinyatakan meninggal dunia dan puluhan lain masih dicari akibat tanah longsor di Natuna.

Korban meninggal dunia telah bertambah menjadi 15 orang dan puluhan lainnya masih dicari setelah bencana tanah longsor menimpa dua desa di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Senin (06/03).

Dilansir dari BBC News Indonesia diberitakan, warga yang mengungsi tercatat 1.216 orang. Mereka tersebar di berbagai lokasi yang dianggap aman.

Dilaporkan bangunan yang tertimbun longsor ada 27 bangunan, terdiri 26 rumah dan satu surau, seperti dilaporkan Kantor Berita Antara, Selasa (07/03).

Adapun jumlah korban meninggal, menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Natuna, Raja Darmika, bertambah dari 10 menjadi 15 orang.

Disebutkan, lima jenazah tambahan ditemukan di Desa Genting dan Desa Pangkalan.

“Penemuan ini di sekitar Desa Genting dan Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan. Untuk data korban sedang dalam proses pendataan, karena terkendala dengan terputusnya jaringan komunikasi di Kecamatan Serasan,” kata Raja Darmika melalui pesan WhatsApp, sebagaimana dikutip Kompas.com, Senin (6/3/2023).

Raja memperkirakan, hingga saat ini masih ada 50 orang yang hilang akibat tertimbun longsor.

Pada Selasa (07/03), Pemerintah Kabupaten Nunukan, Provinsi Kepulauan Riau, telah menetapkan status tanggap darurat terkait tanah longsor di dua desa di Pulau Serasan.

Baca juga  Ruas Jalan Kabupaten di Desa Sungai Langsat Longsor

Status darurat itu berlaku selama tujuh hari, mulai 6 Maret hingga 12 Maret 2023.

Di tempat terpisah, Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kepulauan Riau, Junainah, mengatakan proses evakuasi masih berlangsung.

Junainah menambahkan kondisi cuaca, sulitnya akses, ditambah jaringan telekomunikasi yang terputus juga menghambat proses pencarian dan pertolongan.

“Cuaca berubah-ubah. Angin masih kencang. Ombak sedang tinggi. Lokasi berada di beda pulau dari pusat pemerintahan Kabupaten Natuna,” ujar Junainah sebagaimana dikutip situs Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

“Sekarang masih evakuasi. Semua unsur mulai dari BPBD, Basarnas, TNI, Polri dan relawan masih proses evakuasi. Jaringan terputus hingga laporan terbaru,” imbuh Junainah.

Saat ini Tim SAR gabungan dari TNI/ Polri dan BPBD telah berangkat dari Pelabuhan Penagi, Natuna, menuju Pelabuhan Perintis Serasan untuk membantu dan mendukung pencarian serta evakuasi bagi korban tanah longsor di daerah itu. Sejumlah alat ekstrikasi, penerangan, hingga alat keselamatan lainnya turut disertakan.

“Kita telah memberangkatkan sejumlah personel untuk mendukung Pencarian dan Pertolongan serta Evakuasi di Serasan, Natuna. Semoga semua dapat berjalan dengan baik dan lancar,” papar Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Natuna, Abdul Rahman. (net)

BERITA TERKAIT

TERPOPULER