Link, Banjarbaru – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Kota Banjarbaru, menanggapi masih maraknya anak-anak yang berjualan di Kota Banjarbaru. Menurutnya, hal ini perlu ada pembinaan atau program terbaru untuk menangani eksploitasi anak ini dari dinas terkait.
Kepala Satpol-PP Hidayaturrahman, melalui Yanto Kasi Opsdal mengatakan pihaknya sudah beberapa kali menertibkan anak-anak yang berjualan. Maupun anak-anak yang ada di sekitar lampu merah, namun pihaknya mengaku hanya sebatas menertibkan saja.
“Kalau kami memang hanya sebatas menertibkan, dan selanjutnya kami serahkan kepada Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA),” ungkapnya, Rabu (9/8/2023).
Jika terkait pembinaan pihaknya tidak ada wewenang, sehingga pihaknya serahkan ke Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Masyarakat, Perlindungan Perempuan dan Anak (DP2KBPMP2A).
“Kami pun berharap, semoga ada terobosan baru untuk anak-anak ini. Melihat Kota Banjarbaru, sudah memiliki Perda Kota Layak Anak,” pungkasnya.
Pihaknya pun, telah melakukan pendekatan kepada anak-anak yang sampai saat ini masih berjualan. Anak-anak tersebut, diketahui dari keluarga kurang mampu, sehingga memerlukan uang untuk kehidupan sehari-hari mereka.
“Kami ada bertanya kepada anak-anak, rata-rata mereka dari keluarga yang kurang. Seperti orang tuanya buruh, sehingga sang anak ini membantu orangtuanya untuk mendapatkan uang,” tambahnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi I DPRD Kota Banjarbaru Muhammad Subakhi, menyebutkan permasalahan eksploitasi anak harus dicari akar permasalahannya terlebih dahulu.
“Semua dinas terkait harus saling bersinergi mencari akar permasalahan ini. Tidak bisa hanya tergantung pada satu dinas saja,” ungkap Subakhi kepada Linkalimantan.com, Jumat (4/8/2023). (wahyu/BBAM)
