Jumat, Mei 16, 2025
BerandaLinkFlashEmpat Kelompok Tani Ampukung Panen Perdana Padi Apung 

Empat Kelompok Tani Ampukung Panen Perdana Padi Apung 

Link, Tabalong – Inovasi Padi Apung kembali membuahkan hasil, kali ini empat kelompok tani Desa Ampukung, Kecamatan Kelua, Kabupaten Tabalong sukses melaksanakan panen perdana padi apung, hasil dari program Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Indonesia.

Program ini memanfaatkan 1.700 unit styrofoam sebagai media tanam apung di lahan rawa yang selama ini tidak dapat digarap secara konvensional. Varietas yang ditanam adalah Inpari IR Nutrizinc, padi biofortifikasi yang mengandung zat gizi penting seperti zinc dan zat besi.

Panen perdana ini mencatatkan hasil membanggakan 6 ton per hektare (konversi lahan). Sebuah pencapaian yang membuka jalan baru dalam pengembangan pertanian di lahan marginal.

Bupati Tabalong, H. Muhammad Noor Rifani, menyampaikan apresiasi tinggi atas semangat petani dan kolaborasi berbagai pihak dalam kegiatan ini. “Saya bangga melihat semangat petani Ampukung yang terus berinovasi. Padi apung ini bukan hanya solusi pertanian, tapi juga harapan untuk ketahanan pangan daerah,” kata Rifani, Selasa (6/5/2025).

Ia juga menyatakan komitmen Pemerintah Kabupaten Tabalong untuk mendukung penuh inovasi ini.

“Kami akan dorong agar sistem pertanian apung ini bisa dikembangkan di wilayah lain. Pemerintah siap memberikan dukungan teknologi, pembiayaan, hingga penguatan kelembagaan petani,” ungkapnya.

Dukungan dari pemerintah provinsi juga hadir melalui Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalsel, Imam Subarkah, yang mewakili kepala dinas.

BACA JUGA :  Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman Kembali ke Kalsel

“Sistem padi apung ini telah dikembangkan di beberapa kabupaten sejak 2022, dan terbukti memberikan hasil nyata. Kini giliran Tabalong menunjukkan potensinya,” kata Imam.

Sementara itu, Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan, A. Donanto H.W sebagai inisiator utama juga menekankan pentingnya inovasi berbasis komunitas.

“Program ini bukan hanya soal panen, tapi tentang membangun ketahanan pangan dan gizi dari desa. Kami percaya, dengan teknologi yang tepat, petani kita bisa menjawab tantangan iklim dan keterbatasan lahan,” katanya.

Panen ini juga dihadiri oleh jajaran Forkopimda Kelua, Kepala KPPN Tanjung, serta pejabat dari Dinas Pertanian Kabupaten Tabalong. Hadirnya perwakilan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) semakin menegaskan pentingnya sinergi antar lembaga dalam mendorong sektor riil, khususnya pertanian.

Kegiatan ini menunjukkan bahwa kolaborasi lintas sektor dapat menghadirkan solusi nyata untuk meningkatkan produksi pangan, memperkuat gizi masyarakat, serta membangun pertanian berkelanjutan.

“Desa Ampukung hari ini memberi pesan kuat: dengan kolaborasi dan inovasi, petani bisa menjadi pionir perubahan,” tutup Donanto dari Bank Indonesia.

Hal senada disampaikan perwakilan Gapoktan Desa Ampukung, Rahmani, mengungkapkan rasa syukur dan optimisme para petani.

“Kami senang dan bangga. Ini pengalaman baru, dan kami yakin bisa dua kali tanam dalam setahun di lahan rawa lebak,” ujarnya. (tri)

BERITA TERKAIT
spot_img
spot_img
spot_img

BERITA POPULER