Link, Jakarta – Gempa Taiwan berskala Magnitudo 7,7 bukan hanya mengejutkan warga sekitar, Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri RI juga tak kalah galau. Itu karena ada 3.343 WNI saat ini berada di Hualien County, Taiwan.
“Hualien County merupakan pusat gempa Taiwan. Dari data yang diperoleh dari otoritas keimigrasian Taiwan, jumlah WNI di Hualien, Taiwan sebanyak 3.343 yang mayoritas adalah pekerja migran Indonesia. Total WNI di Taiwan sebanyak 284.751 orang,” kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha dalam keterangannya, Rabu (3/4).
Judha memastikan tak ada WNI yang menjadi korban tewas maupun luka-luka akibat gempa tersebut.
Kedutaan Besar RI (KBRI) Tokyo dan Kantong Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei terus berkoordinasi dengan otoritas setempat mengenai hal ini.
“Dan menghubungi simpul-simpul masyarakat Indonesia di wilayah terdampak,” kata Judha.
Gempa berkekuatan M 7,7 mengguncang Kota Hualien, Taiwan, sekitar pukul 08.00 pagi waktu setempat. Menurut catatan Survei Geologi AS (USGS), pusat gempa berada di 18 kilometer selatan Hualien. Gempa ini berkedalaman 34,8 kilometer
Sedikitnya sembilan orang meninggal dunia imbas gempa. Sebanyak 821 lainnya juga dilaporkan luka-luka.
Guncangan ini sebelumnya sempat memicu peringatan tsunami hingga setinggi tiga meter di Jepang. Otoritas setempat juga telah mengimbau evakuasi warga di wilayah pesisir, terutama di Okinawa.
Tsunami kecil setinggi 0,3 meter bahkan telah tiba di Pulau Yonaguni, barat daya Jepang. Saat ini otoritas Jepang telah mencabut peringatan tsunami. (tri)