Link, Martapura – Pemkab Banjar terkesan tak berdaya dalam menyikapi lonjakan harga Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3Kg bersubsidi hingga mencapai Rp50 ribu pergalon. Ironisnya harga yang jauh melampai Harga Eceran Tertinggi (HET), yakni Rp18.500 merupakan fenomena berulang yang saban tahunnya terjadi.
Menanggulangi permasalahan tersebut Pemkab Banjar hanya melakukan berbagai upaya mitigasi seperti yang dilaksanakan saban tahunnya. Yakni melakukan pertemuan dengan pangkalan dan agen resmi PT Pertamina, Inspeksi Mendadak (Sidak), serta menggelar Operasi Pasar LPG 3Kg bersubsidi seperti yang disampaikan Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (Kabag SDA) Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Banjar, Rachmad Ferdiansyah kepada awak media.
“Kami sudah meminta Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan (DKUMPP) Kabupaten Banjar untuk melaksanakan rapat bersama pangkalan, agen Pertamina, dan sudah dilaksanakan. Bahkan dinas juga sudah melakukan Sidak serta menggelar Operasi Pasar terjadwal dibeberapa titik. Jadi itu yang saat ini bisa kita lakukan, tapi hasilnya masih belum tahu apakah ada perkembangan,” ujarnya pada Sabtu (5/7/2025) kemarin.
Ditanya apakah Pemkab Banjar sudah mengajukan penambahan kuota LPG 3Kg pada 2025 kali ini, mengingat kasus kelangkaan dan lonjakan harga masih terjadi di Kabupaten Banjar?
Ferdiansyah mengatakan Pemkab Banjar masih belum menerima informasi atau arahan dari Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) untuk pengajuan usulan penambahan kuota LPG 3Kg.
“Biasanya ada surat dari Dinas ESDM Provinsi Kalsel agar kami mengumpulkan data, selanjutnya surat tersebut kami sebarkan ke beberapa dinas terkait, yakni DKUMPP, Dinas Pertanian, serta Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Banjar untuk mengumpulkan data pengusulan tambahan kuota LPG 3Kg. Jadi masih belum ada usulan penambahan,” ucapnya.
Bahkan hingga hari ini Rabu (9/7/2025), kondisi harga LPG 3Kg di wilayah Kecamatan Martapura masih berkisar diharga Rp45.000 hingga 50.000, padahal dinas terkait sudah melakukan sidak dan memanggil pangkalan serta agen resmi PT Pertamina.
“Ketersediaan LPG 3Kg masih langka, harganya masih sekitar Rp45.000 hingga 50.000. Itu pun kalau ada. Ditambah, pangkalan yang berada di berbeda RT tidak berani menjual selain warga di sekitar pangkalan,” ujar Supian Warga Desa Jawa Laut, Kecamatan Martapura.(zainuddin/BBAM)