Link, Martapura – Label Kabupaten Banjar sebagai Dapil Neraka disematkan penyelenggara Pemilu dari periode ke periode. Selain sebagai kabupaten terbesar kedua untuk jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) se-Kalsel, Kabupaten Banjar juga merupakan wilayah paling rumit se-Kalsel, hingga sempat terjadi Pemungutan Suara Ulang (PSU) pada Pilkada 2021 lalu.
Demikian disebutkan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Andi Tenri Sompa saat menyampaikan sambutan digelaran pelantik 870 Panitia Pemungutan Suara (PPS) untuk pelaksanaan Pilkada 2024 yang dilaksanakan KPU Kabupaten Banjar di salah satu hotel yang ada di Kota Banjarbaru pada Minggu (26/5/2024).
“Dapil Neraka ini maksudnya, Kabupaten Banjar inikan wilayahnya luas, sehingga pada pelaksanaan Pemilu selalu menambah hari saat pleno,” ujarnya.
Ditanya apakah hal tersebut terjadi karena ketidaksiapan penyelenggaraan Pemilu? Ia pun membantahnya.
“Kabupaten Banjar inikan memiliki 20 kecamatan terdiri dari 277 desa dan 13 kelurahan, sehingga jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) pun terbanyak se-Kalsel. Sehingga prosesnya agak lama, belum lagi terjadi perdebatan disetiap jenjang,” jelasnya.
Meski demikian, papar Andi Tenri Sompa, tahapan pelaksanaan penyelenggaraan Pemilu tetap berjalan lancar.
“Penyebutan Dapil Neraka ini hanya sebagai motivasi saja buat teman-teman penyelenggaraan Pemilu agar dapat bekerja lebih safety, serius, bertanggung jawab, dan tepat waktu,” harapnya.
Menanggapi perihal tersebut, Ketua KPU Kabupaten Banjar, M Noor Aripin memastikan pesan yang telah disampaikan Ketua KPU Provinsi Kalsel akan dijadikan sebagai spirit dan motivasi guna menyukseskan pelaksanaan Pilkada 2024. (zainuddin)
