Link, Banjarbaru – Kepala Dinas Kesehatan ( Kadinkes ) Provinsi Kalimantan Selatan angkat bicara, terkait kritikan yang di sampaiakan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesian (DPR-RI) pada saat reses.
Kadinkes Kalsel, Diauddin mengatakan, apa yang disampaikan Wakil DPR-RI tidak benar.
“Penyaluran Vaksin yang mencapai di angka 80% sebenarnya sudah memenuhi target dari pemerintah pusat. Kalsel juga bukan yang paling rendah se indonesia,” ungkap Kadinkes usai kegiatan di depan Kantor Setda Provinsi Kalsel Selasa 11 Oktober 2022.
Kemudian angka kematian Ibu dan Anak sebut Dia, yang dikatakan mereka melebihi angka nasional, sebenarnya bebernya Dia, Kalsel tidak lebih tinggi dari itu.
“Angka Kematian itu sebenarnya kita tidak masuk terbawah 10. Kami terima saja apa yang disampaikan tadi,” bebernya.
Lalu terakhir masalah stunting memang untuk ini tegas Dia, angkanya telah mencapai 30% an pada tahun 2021 hasil survei dari Status Gizi Indonesia (SGI) lalu. Sementara untuk tahun 2022 sekarang ini belum diketahui.
“Tapi saya yakni tahun 2022 ini angka stunting menurun. Karena tindakan-tindakan untuk menurunkan itu. Kami juga punya tim percepatan penurunan percepatan stunting yang diketuai langsung Wakil Gubernur dan itu sudah dilaksanakan di semua kebupaten, kecamatan bahkan desa,” tandasnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Dr. Hj. Nihayatul Wafiroh. MA mengkritik kinerja Pemerintah Provinsi Kalsel, terutama pada bidang kesehatan.
“Dari data kami terima, stunting di Kalimantan Selatan Masih tinggi dan ini di atas nasional, padahal kita punya mimpi Stunting ini turun pada tahun 2024 hingga 13%,” lanjutnya.
Lalu selanjutnya sebutnya masalah di Kalsel ada pada angka kematian ibu dan kelahiran anak dari data yang ada saat ini kematian mencapai 28 orang per 100.000 kelahiran.
“Ini terjadi karena adanya faktor pernikahan hingga menimbulkan angka kematian yang tinggi, kalau ada pernikahan dini biasanya ada dispensasi dari pengadilan inilah menjadi masalah,” bebernya.
Tak hanya itu bebernya lebih lanjut, capaian vaksin jika dibandingkan dengan daerah lain angka penyaluran vaksin pertama di Kalsel ini masih rendah.
“Capaian vaksin dosis I Kalsel hanya 86 % , padahal daerah lain capaiannya mencapai 90 %,” jelasnya.(oetaya/BBAM)