Link, Banjarbaru – Kepala Dinas Pendidikan Disdik ( Kadisdik ) Kota Banjarbaru Dedy Sutoyo mengungkapkan pihaknya melakukan perjalanan dinas ke London, Inggris untuk menindaklanjuti kurikulum Cambridge Bahasa Inggris Internasional
“Iya memang beberapa waktu lalu saya, berangkat ke London. Tujuannya berkunjung ke Universitas Cambridge dan Birmingham,” ungkap Kadisdik Kota Banjarbaru Dedy Sutoyo kepada Linkalimantan.com.
Keberangkatan mereka ke Universitas Cambridge sebut Dedy tiada lain untuk menindaklanjuti kurikulum Cambridge Bahasa Inggris Internasional.
“Dimana kurikulum Cambridge ini nantinya akan dilaksanakan di 50 sekolah di Banjarbaru,” lanjutnya
Untuk saat ini program yang dimaksud beber nya sudah mulai berjalan, dimana pada tahapan sekarang mer ka telah memberikan pelatihan beberapa guru tentang cara teknis penerapan pembelajarannya.
“Jadi untuk 6 bulan pertama ini para guru dilatih untuk menerapkan gaya pembelajaran dari Cambridge sehingga dapat merubah maensed pembelajaran gaya lama yang diterapkan oleh para guru,” bebernya.
Setelah tahapan itu selesai Dedy menjelaskan berikutnya para guru akan menerapkan pada semua sekolah SMP Negeri dan beberapa SD Negeri di Banjarbaru untuk berbahasa inggris.
“Nah penerapan itu akan dilakukan 3 hari dalam satu Minggu, artinya mereka para murid dan guru dalam satu Minggu itu 3 berikutnya mereka wajib melakukan percakapan berbahas inggris,” jelasnya.
Dilanjutkan Dedy jika nantinya para guru yang mengikuti pelatihan itu dan pada saat penerapannya mereka berhasil, maka pemerintah akan memberikan beasiswa berangkat ke Universitas Cambridge untuk mengambil sertifikat kelayakan dalam memberikan tutorial.
“Nah guru yang akan berangkat akan dilihat dari rengking pada saat tes terakhirnya. Sakarang untuk jumlah guru yang mengikuti kurikulum Cambridge ada sebanyak 75 orang,” sahutnya.
Nantinya untuk anggaran beayasiswa itu untuk 15 orang yang nantinya berangkat dananya ada sekitar Rp, 2,5 Miliar dan itu menggunakan APBD.
“Kami juga sudah menandatangani MoU dengan Universitas Cambridge sehingga saat ini sudah mulai masa transisi,” lebih jauh katanya.
Ketika di Konfirmasi terkait biaya keberangkatan ke London tersebut, Kepala Bagian Umum Kabag Umum, Sartono menyampaiakan bahwa dana yang dikucurkan pemerintah untuk Perjadin Keluar Negeri menghabiskan sekitar Rp 500 juta lebih.
“Sekitar segitu tapi saya untuk pastinya belum tau masih dalam perhitungan karena pada keberangkatan itu mereka terlebih dahulu menggunakan uang pribadi. Nanti setalah dilakukan perhitungan baru kelihatan barapbapsrinya,” ungkpanya Kamis 5 Oktober 2023.
Sartono mengaku dalam hal ini dirinya hanya berperan sebagai juru bayar saja, nantinya pembayaran itu akan dilakukan jika syaratnya sudah memenuhi.
“Dari biaya hotel, izin dan lainnya jika sudah lengkap akan kita bayarkan,” jelasnya. (oetaya/BBAM)