Linkalimantan.com– Manchester City sedang menghadapi masalah besar. Juara Liga Inggris itu menghadapi dakwaan pelanggaran aturan FFP di Premier League selama beberapa tahun.
Senin, 6 Februari 2023, Premier League membuat pengumuman besar di laman resmi mereka. Operator Liga Inggris itu membagikan pengumuman resmi kasus Manchester City yang berisikan dakwaan pelanggaran aturan FFP.
Pelanggaran yang dibuat Manchester City mencakup beberapa aspek. Mulai dari aspek finansial klub, renumerasi nilai kontrak, rekayasa laporan keuangan, dan pelanggaran aturan FFP lainnya.
Pihak Premier League sendiri tidak membagikan secara terbuka soal pelanggaran finansial apa saja yang dilakukan oleh Man City. Proses penyelidikan akan berlangsung secara tertutup.
Nah, situasi ini membuat fans bertanya-tanya, khususnya soal kemungkinan hukuman yang akan diterima Man City.
Apa dakwaannya?
Manchester City didakwa telah melanggar aturan financial fair play (FFP) sampai lebih dari 100 kali dalam periode 9 tahun, tepatnya mulai tahun 2009 sampai 2018. Lebih dari 100 pelanggaran tentu menjadi angka yang sangat besar.
Aturan FFP di Premier League didesain untuk memastikan bahwa klub hanya bisa menghabiskan uang sesuai besar pendapatan mereka. Nah, cara mencurangi FFP adalah dengan merekayasa laporan keuangan, bisa dengan meningkatkan pendapatan, atau mengurangi pengeluaran.
Menurut pihak Liga Inggris, Man City telah melakukan pelanggaran FFP secara terus-menerus selama sembilan musim. Diduga Man City merekayasa laporan keuangan mereka.
Sekarang bagaimana posisi kasusnya?
Kasus Manchester City akan ditangani secara tertutup oleh independent commision alias komisi independen. Komisi ini baru akan dibentuk dan diisi dengan anggota-anggota netral.
Menurut laporan Premier League kemarin, komisi independen tersebut akan diisi oleh sejumlah perwakilan liga dan perwakilan dari pihak klub.
Hingga artikel ini mengudara, proses pembentukan anggota komisi independen masih berlangsung. Jadi kemungkinan proses kasus Man City akan berjalan panjang.
Apa hukumannya?
Menurut aturan Premier League, ada sejumlah potensi hukuman untuk kasus berat seperti yang dituduhkan terhadap Man City, mulai dari pengurangan poin hingga ancaman dikeluarkan dari liga.
Pengurangan poin akan diaplikasikan pada musim terkait, yaitu pada musim kasus pelanggaran tersebut dilakukan. Selain itu, berikut pilihan hukuman yang bisa dijatuhkan oleh komisi independen:
Larangan bermain di liga
Pengurangan poin
Merekomendasikan pada dewan pengurus untuk memainkan ulang pertandingan yang dianggap bermasalah
Merekomendasikan pada dewan pengurus untuk mengeluarkan klub yang terkait
Menentukan nilai hukuman kompensasi
Membatalkan atau menghukum larangan mendaftarkan pemain
Memerintahkan klub terkait untuk membayar denda
Menentukan jenis hukuman lain yang dianggap pantas
Akankah publik mendapatkan informasi?
Sesuai aturan Premier League, segala proses dalam Komisi Independen akan dirahasiakan dan dilangsungkan secara privat. Artinya, publik tidak akan mengetahui bagaimana proses penyelidikan berlangsung.
Barulah ketika hasil akhir sudah dicapai, keputusan Komisi Independen akan disampaikan secara terbuka di website resmi Premier League.
Bisakah Man City mengajukan banding?
Komisi Independen terbentuk oleh tiga anggota yang dipilih oleh Murray Rosen, ketua panel yudisial Premier League.
Begitu keputusan dibuat, katakanlah Man City dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman, setelahnya Man City mendapatkan kesempatan untuk mengajukan banding. Namun, banding tersebut tidak bisa diajukan melalui Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).
Rosen akan membentuk panel banding dengan anggota-anggota baru untuk mendengarkan protes Man City dan mengambil keputusan. (*)
Disadur Dari https://www.bola.net