Link, Martapura – Ancaman kekeringan sudah di depan mata, namun hingga hari ini campur tangan pemerintah untuk mengatasinya sangat minim. Kendati Dinas Pertanian Kabupaten Banjar mengklaim telah mengakomodir kebutuhan petani dengan mempersiapkan bantuan pompanisasi.
“Untuk solusi jangka pendeknya kita sudah meminjamkan bantuan pompanisasi untuk lahan pertanian para Poktan yang mengalami kekeringan dan kesulitan dalam melakukan pengairan. Seperti bantuan pompanisasi untuk Poktan Bina Sewarga Desa Melayu Ilir, Kecamatan Martapura Timur,” ujar Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Banjar Warsita saat dikonfirmasi melalui pesan singkat via WhatsApp pada Kamis (22/8/2024).
Hingga saat ini, lanjut Warsita, sudah ada 13 Poktan yang mendapatkan bantuan pompanisasi. “Untuk 26 Poktan dibeberapa desa kecamatan lainnya segera menyusul,” katanya.
Selain melakukan penanganan jangka pendek untuk mencegah terjadinya gagal tanam. Dinas Pertanian Kabupaten Banjar juga sudah menyiapkan solusi penanganan jangka panjangnya, yakni sudah mengusulkan sebanyak 173 mesin pompa air ke pemerintah pusat.
“Jadi tidak hanya lahan pertanian yang dekat dengan sumber air saja. Namun, untuk lahan pertanian yang jauh dari sumber mata air juga kami usulkan untuk bantuan khusus mesin pompa air dalam,” ucapnya pada 20 Agustus 2024 kemarin.
Sebelumnya, jika sebelumnya petani mengalami gagal tanam lantaran banjir, kali ini justru sebaliknya ancaman kekeringan sudah mulai terasa seperti yang dialami Poktan di Desa Melayu Tengah, Kecamatan Martapura Timur.
“Menanam benih padi ditengah cuaca panas saat ini memiliki resiko gagal tanam akibat kekeringan. Jika benih padi bantuan dari dinas ini tidak ditanam, takutnya kami petani yang disalahkan,” keluh Ketua Poktan Desa Melayu Tengah, Ghazali Saleh pada 20 Agustus 2024 kemarin.(zainuddin/BBAM)