Sabtu, Juli 27, 2024
BerandaHeadlineKeketuaan ASEAN Indonesia di Titik Sejarah Penting

Keketuaan ASEAN Indonesia di Titik Sejarah Penting

Link, Labuan Bajo – Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Labuan Tabo, Nusa Tenggara Timur merupakan moment yang patut ditunggu. Salah satunya karena saatnya jatah Indonesia menjadi ketua ASEAN.

Keketuaan Indonesia pada Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara berada pada titik sejarah yang penting, kata Shofwan Al Banna Choiruzzad, Sekretaris Eksekutif Pusat Studi ASEAN Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UI, Minggu (30/4/2023).

“Setidaknya, ada tiga hal yang membuat ASEAN Chairmanship Indonesia menjadi penting,” katanya melalui siaran pers melalui infopublik.id.

Pertama paparnya, dunia, termasuk kawasan Asia Tenggara, masih berada dalam situasi pemulihan pascapandemi dan perlambatan ekonomi global, kata dia.

“Asia Tenggara sebagai salah satu dari sedikit titik pertumbuhan dunia menjadi kawasan yang penting untuk membantu pemulihan global,” sebutnya.

Kedua tamb Shofwan, adalah ketegangan geopolitik meningkat, terutama di kawasan Indo-Pasifik di mana negara-negara ASEAN berada di dalamnya.

Baca juga  Bertolak Ke Jepang, Jokowi Hadiri KTT ASEAN

“Ketiga, di tengah dua tantangan besar tersebut, kita menghadapi tantangan dari dalam yang sangat kompleks, seperti krisis di Myanmar,” jelasnya.

Untuk itu Shofwan menegaskan, KTT ASEAN 2023 harus bisa menerjemahkan Outlook on Indo-Pacific. “Termasuk dalam kerja sama-kerja sama yang konkret dan berdampak pada sentralitas di Indo-Pasifik,” ujarnya.

KTT ke-42 2023 yang akan digelar di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada 9-11 Mei mendatang itu, memiliki delapan agenda pertemuan.

Menurut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, ada delapan pertemuan pada KTT ke-42 itu yang digelar dalam format pleno dan retreat, tujuh di antaranya akan dipimpin oleh Presiden Joko Widodo.

Rangkaian KTT akan dimulai pada 8 Mei dengan Senior Official Meeting dan dilanjutkan dengan pertemuan tingkat Menteri luar negeri pada 9 Mei. Pertemuan puncak akan digelar pada 10-11 Mei 2023. (spy)

 

BERITA TERKAIT

TERPOPULER