Sabtu, Juli 27, 2024
BerandaLinkFlashKemenkominfo Putus Akses Ribuan Judi Online Setiap Hari

Kemenkominfo Putus Akses Ribuan Judi Online Setiap Hari

Link, Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) setiap harinya memutus akses ribuan akses judi online di Indonesia. Langkah memutus judi online itu dilakukan dengan patroli siber di ruang digital di Indonesia.

“Setiap hari kita memutus rata-rata 4 ribu ya.”  Demikian Direktur Jenderal (Dirjen) Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Usman Kansong dalam perbincangan bersama Pro 3 RRI, Sabtu (23/12/2023) malam.

Menurut Usman, biasanya kalau kita sudah gencarkan patroli siber dan kita putus aksesnya, agak turun. Tetapi, ujarnya, setelah pihaknya memblokir maka biasanya praktik judi online akan kembali muncul.

Oleh karena itu, pihaknya melakukan dari sisi memutus demand (Permintaan) dari judi online. “Terkait hal itu tiada jalan lain kecuali lewat literasi digital,” ucapnya.

Meski demikian, dalam melakukan literasi digital ini, Kemenkominfo tidak bisa bekerja sendiri. Tetapi memerlukan kontribusi dan peran aktif masyarakat.

“Kominfo dalam melakukan literasi digital ini ke sekolah-sekolah. Kita memutar ajakan Menkominfo dan Mendikbud kepada para pelajar ini, agar tidak terpengaruh judi online.” katanya.

Baca juga  Menkominfo Diminta Menyelesaikan Proyek BTS

Bahkan, ujarnya, Kemenkominfo juga mempunyai program Gerakan Literasi Digital Nasional. Dimana gerakan ini telah diikuti 28 juta orang sejak tahun 2020.

“Bukan perkara mudah juga memutus demand judi online ini. Karena memang kepedulian masyarakat dalam memutus judi online ini perlu ditingkatkan lagi,” ujarnya.

Dalam literasi pemberantasan judi online ini, kata Usman, pihaknya juga mengajak tokoh masyarakat, ulama dan guru. Mereka, menurut Usman, diminta untuk bersama-sama untuk edukasi masyarakat.

Lebih lanjut, Usman mengungkapkan sebagian besar masyarakat menengah ke bawah yang kecanduan judi online. Hal itu berdasarkan identifikasi yang dilakukan PPATK.

“PPATK ini mengidentifikasi transaksinya. Kalau dilihat dari transaksinya tidak besar belasan ribu,”  kata Usman.

Biasanya, menurut Usman, bandar judi online ini berada di negara lain, seperti Filipina dan negara ASEAN lainnya. Terkait hal ini, ia mengapresiasi kerja sama Polri dengan negara ASEAN untuk pemberantasan judi online.

BERITA TERKAIT

TERPOPULER