Minggu, Juli 13, 2025
BerandaHeadlineKenali Apa Itu Kanker Usus Besar Serta Faktor Risikonya

Kenali Apa Itu Kanker Usus Besar Serta Faktor Risikonya

Link, Banjarbaru- Salah satu kanker yang patut diwaspadai, adalah kanker usus besar. Pasalnya, kanker usus besar ini sering kali terlambat terdeteksi karena gejalanya mirip dengan gangguan pencernaan biasa. Ini dapat diperhatikan dari pola perubahan buang air besar, disertai nyeri perut yang terus menerus, atau adanya darah dalam feses.

Danny Indrawardhana Direktur Rumah Sakit Daerah (RSD) Idaman Kota Banjarbaru mengatakan, kanker usus besar adalah kanker yang berasal dari sel usus besar dan rektum yang tumbuh tidak terkendali.

“Keganasan kanker ini terbanyak ketiga didunia, banyak faktor di antaranya genetik dan lingkungan,” tambahnya.

Ada beberapa faktor risiko kanker usus besar, ada yang dapat diubah dan ada yang tidak dapat diubah. Faktor risiko yang tidak dapat diubah di antaranya, usia yang sudah lebih 50 tahun, mempunyai riwayat menderita polip. Serta memiliki riwayat menderita infeksi usus besar, riwayat polip atau pun kanker usus besar dari keluarga pun menjadi risiko.

“Faktor genetik, serta faktor ras dan etnis juga tak dapat diubah,” pungkasnya.

Sedangkan, untuk faktor risiko yang dapat diubah seperti konsumsi berlebih daging merah dan daging olahan. Diet tidak seimbang dan kurang sehat, serta kurangnya aktivitas fisik juga bisa menjadi faktor risiko.

BACA JUGA :  Cacar Monyet Mengancam Kesehatan, RSD Idaman Banjarbaru Siap Menghadapinya

“Selain itu, kelebihan berat badan atau obesitas bisa menjadi faktor juga. Konsumsi rokok dan terkena paparan asap rokok, konsumsi alkohol secara berlebihan, menderita penyakit gangguan pencernaan yang berulah, dan menderita diabetes melitus 2,” jelas Dannya.

Danny mengungkap beberapa gejala kanker usus besar diantaranya, perubahan pada defekasi seperti diare, konstipasi, atau pengecilan feses yang tertahan hingga berhari-hari. Buang air besar yang tidak tuntas, pendarahan pada feses , penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas, serta lemah dan lemas.

“Jika memiliki faktor risiko, dan usia dia atas 40 tahun dapat segera ke dokter, karena skrining awal dapat mengurangi angka mortalitas antara 30- 70 persen,” ujar Danny.

Pemeriksaan awal yang dapat dilakukan, seperti tes darah samar pada feses dianjurkan setiap tahun. Serta melakukan kolonoskopi yang dianjurkan setiap 10 tahun. (wahyu)

BERITA TERKAIT
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

BERITA POPULER