spot_img

Kisah Endang Kumalasari Anak Supir Bajaj Yang Kini Jadi Miliader

From zero to hero, ungkapan tersebut mungkin cocok untuk menggambarkan kisah hidup Endang Kumalasari. Dulu anak sopir bajaj, kini berkat perjuangannya ia berhasil menjadi pebisnis sukses dan miliarder.

Nama Endang Kumalasari baru-baru ini menjadi topik hangat di kalangan netizen. Endang Kumalasari kini sukses menjadi miliarder dari bisnis di bidang properti. Tak banyak yang tahu, Endang dulunya adalah anak sopir bajaj, Beauties.

Belum lama ini, Endang membagikan kisah masa lalunya yang serba susah. Pengalaman terdahulu itu menjadi salah satu motivasinya untuk terus maju dan berharap semua itu tak dialami anak-anaknya.

Saat mengalami kesulitan hidup, Endang pernah bercita-cita untuk bisa menjadi orang sukses. Endang kecil tidak bisa mendapatkan yang diinginkan karena tidak memiliki uang.

“Cerita masa sulit waktu kecil. Saya berpikir enggak kepingin susah lagi, karena jadi orang susah itu enggak enak,” ungkapnya, dikutip dari kanal YouTube TRANS7 OFFICIAL.

“Mau punya sesuatu, enggak punya uang. Dan saya bermimpi untuk bisa jadi orang sukses,” sambungnya.

Kisah Mendiang Ayah Seorang Supir Bajaj

Mendiang ayah Endang pernah bekerja sebagai seorang sopir bajaj.Kesehariannya selalu sama, yakni pergi pagi dan pulang malam untuk membawa penumpang, lalu menyetorkan hasil kerjanya pada pemilik bajaj.

“Bapak saya sopir bajaj dan sekarang sudah meninggal, tahun 2005. Kesehariannya memang sopir bajaj yang pergi pagi pulang sore. Bajajnya bukan milik sendiri, ada bosnya, dan setoran,” ujarnya.

Baca juga  7 Ilmuwan Perempuan Yang Teliti Studi Tentang Kehidupan Di Bumi

Saat membicarakan kenangan tersebut, Endang turut menceritakan hal kurang tepat yang pernah dilakukan sang ayah. Dahulu, ayahnya tak bekerja setiap hari. Jika dalam satu hari ia mendapat uang yang cukup, maka keesokan harinya ia akan diam di rumah.

Kondisi tersebut menjadi salah satu penyebab perekonomian keluarga mereka tak kunjung membaik. Untuk menutupi kebutuhan keluarga, ibunda Endang juga harus berusaha dengan menjual es.

“Jeleknya, Bapak saya waktu itu ketika sudah dapat uang setoran besoknya enggak narik lagi. Karena sudah merasa cukup. Mama paling membantu untuk jualan es dan saya yang membantu jualan es. Masukin ke warung-warung, terus jualan keliling,” bebernya.

Bangkit dari Keterpurukan

Kesuksesan Endang hari ini berawal dari langkah pertama yang serba kekurangan, Beauties. Bisa dikatakan, ia menjalani proses tersebut dengan berdarah-darah.

“Jadi saya berangkat dari minus. Untuk menjadi nol itu perlu proses berdarah-darah,” katanya.

Endang bahkan mengungkit bahwa ada momen yang membuat ia merasa sedih karena hidup miskin saat kecil. Kala itu, ia harus ikhlas kehilangan sang adik karena sakit dan tak ada biaya untuk berobat.

“Kehilangan adik, meninggal karena waktu (sakit) mau berobat itu enggak punya uang. Saya sebenarnya empat bersaudara, jadi tinggal tiga karena yang nomor tiga meninggal,” paparnya. (net)

Sumber: Beautynesia.id

BERITA LAINNYA

spot_img
spot_img

BERITA TERBARU