Link, Jakarta – Ketua Satuan Tugas Koperasi Merah Putih, Zulkifli Hasan, menyatakan seluruh persiapan menuju peluncuran program Koperasi Desa (Kopdes) pada 19 Juli mendatang telah hampir rampung. Dalam rapat koordinasi yang digelar bersama jajaran kementerian dan BUMN, Zulkifli memastikan kesiapan 80 unit mock-up gerai koperasi yang akan menjadi model percontohan.
“Segala persiapan menuju launching tanggal 19 Juli nanti Kopdes ini sudah 100 persen. Tersedia 80 mock-up gerai koperasi yang siap beroperasi,” ujar Menko Perekonomian Bidang Pangan tersebut, Rabu (25/6/2025).
Ia menambahkan bahwa mulai 1 Juli 2025, platform digital untuk layanan kredit koperasi akan mulai dapat digunakan oleh masyarakat. “Platform pinjamannya sudah bisa digunakan mulai 1 Juli. Ini bukan hanya soal pembiayaan, tapi kemudahan akses digital bagi masyarakat desa,” katanya.
Dalam struktur gerai Kopdes, minimal enam jenis layanan akan tersedia dalam setiap koperasi. Layanan tersebut meliputi pangkalan LPG, agen pupuk, toko sembako, layanan pos dan perbankan seperti Mandiri Link, BRI Link, BNI Link, serta fasilitas kesehatan dasar seperti apotek atau klinik.
Menko Zulkifli juga menyebutkan perlunya infrastruktur logistik seperti cold storage dan dryer (alat pengering) di beberapa gerai, khususnya di wilayah pertanian dan perikanan. “Dryer dibutuhkan untuk pengeringan gabah dan jagung, sementara untuk sektor kelautan dan perikanan, dibutuhkan cold storage dan kalsurit,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa keberhasilan percepatan program Kopdes ini tidak lepas dari dukungan kuat lintas sektor, termasuk kementerian dan BUMN. “Saya laporkan kepada Presiden, ini bisa terjadi bukan karena saya, tapi karena kolaborasi para menteri, dukungan BUMN seperti Bank Mandiri, BRI, PT Pos, Pertamina, Pupuk Indonesia, dan lainnya. Semua luar biasa,” tegasnya.
Adapun, Zulkifli optimistis program ini bisa menyasar hingga 80 ribu desa ke depan, karena tingginya semangat gotong royong antarlembaga.
“Kooperasi Merah Putih adalah bukti nyata hadirnya negara dalam menggerakkan ekonomi rakyat. Ini adalah bentuk kedaulatan ekonomi dari desa, oleh desa, untuk desa,” pungkasnya.
sumber : infopublik.id
