Linkalimantan.com – Masyarakat di sekitar Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat diminta untuk tidak melakukan kegiatan radius 3 KM dari Gunung Api Marapi. Menyusul erupsi yang terjadi pada gunung api aktif tersebut.
Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Muhammad Wafid mengingatkan agar masyarakat atau wisatawan tidak melakukan kegiatan di wilayah radius 3 km. Yakni dari pusat aktivitas (Kawah Verbeek) Gunung Marapi.
“Pengamat Gunung Api (PGA) Gunung Marapi melaporkan, telah terjadi erupsi dengan tinggi kolom abu teramati +- 700 m di atas puncak (+- 3.591 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang condong ke arah timur,” kata Wafid, lewat keterangannya, Jumat (20/6/2025).
Meski saat ini status Gunung Api Marapi masih dalam Level II (Waspada), Wafid meminta masyarakat sekitar tetap waspada. Karena adanya kemungkinan terjadi dampak buruk erupsi.
“Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah, bantaran, aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi mewaspadai potensi dan ancaman banjir lahar. Yang nantinya dapat terjadi terutama di saat musim hujan,” ujar Wafid.
“Jika terjadi hujan abu maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut. Dan ini dilakukan untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA),” ujar Wafid melanjutkan.
Saat kondisi terjadinya erupsi akan banyak beredar informasi dari banyak pihak dengan kepentingannya masing-masing. Untuk itu Wafid juga meminta seluruh pihak agar menjaga suasana yang kondusif di masyarakat dengan menyampaikan informasi dari sumber resmi.
Masyarakat dapat memantau perkembangan aktivitas dan rekomendasi Gunung Marapi melalui website Badan Geologi Badan Geologi https://geologi.esdm.go.id. Lalu website PVMBG https://vsi.esdm.go.id, website Magma Indonesia https://magma.esdm.go.id.
Serta plikasi Magma Indonesia yang dapat diunduh di Google Playstore. Atau melalui media sosial Badan Geologi (facebook, twitter, dan instagram).
Sebagai informasi, Gunung Api Marapi terletak di Sumatera Barat, secara administratif berada di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar. Gunung ini memiliki sejarah panjang erupsi, dengan lebih dari 500 kali letusan tercatat sejak tahun 1770. Pada Desember 2024. (spy)