Link, Martapura – Kekeringan tak hanya berdampak pada areal-areal semak belukar yang turun mengering. Lahan persawahan terutama pasca panen juga turut mengering dan mudah terbakar. Seperti yang terjadi di Desa Tatah Jaruju, Kecamatan Tatah Makmur, Kabupaten Banjar puluhan hectare lahan persawahan terbakar.
Dalam sepekan, kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) telah memusnahkan puluhan hektare lahan di Desa Tatah Jaruju Kecamatan Tatah Makmur. Dari perhitungan sementara lahan persawahan sekitar 10 hektare pada kebakaran pertama ditambah 1,5 hektare pada peristiwa Karhuta, Rabu (18/9/2024) malam.
Disebutkan, api berkobar hebat pada lahan persawahan membakar jerami dan sisa batang padi usai panen. Warga setempat juga sedikit panik meminta pertolongan melalui video amatirnya lantaran titik api tersebar cukup besar dan mendekati permukiman.
Relawan BPK setempat juga terlihat melakukan penanganan termasuk tim gabungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar yang dipimpin langsung oleh Kepala Seksi Kedaruratan Muhammad Arifin.
Kasi Kedaruratan Muhammad Arifin dalam laporannya menyebut api yang mendekati permukiman tersebut berkobar sekitar pukul 19.40, dan sudah bisa dipadamkan pada pukul 21.50 Wita.
“Titik api tersebar, tapi penanganan yang kita lakukan prioritas yang mendekati permukiman, alhamdulillah dibantu banyak relawan di sini, api bisa dipadamkan,” ujarnya.
Lahan persawahan yang terbakar sekitar 1,5 hektare dan luasan lahan yang tertangani oleh tim gabungan sekitar setengah hektare. (wahyu)
