Link, Banjarbaru- Agar kebutuhan LPG untuk masyarakat Banjarbaru terpenuhi, secara resmi Anggota DPRD Kota Banjarbaru meminta penambahan kuota kepada Dinas Perdagangan dan Industri (Disperdagin). Ini disampaikan, Ketua Komisi II DPRD Banjarbaru Syamsuri pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Disperdagin.
“Kami sudah meminta Pertamina menambah kuota saat rapat dengar pendapat bersama Disperdagin Kota Banjarbaru membahas persoalan LPG sehingga kebutuhan bahan bakar itu terpenuhi,” ujarnya, Jumat (14/2/2025).
Ia meminta penambahan kuota tersebut bukan tanpa alasan, namun pihaknya mendapat informasi dari Pertamina terkait pengurangan kuota LPG pada 2025 dibanding 2024 saat rapat yang diikuti pangkalan dan agen LPG.
“Pengurangan kuota berkisar satu persen dan penyebabnya kami tidak tahu. Namun kami minta agar kuota bisa ditambah karena pertumbuhan Banjarbaru yang penduduknya makin banyak,” ucap Syamsuri.
Ia menekankan, dengan status Banjarbaru yang sudah menjadi Ibu Kota Provinsi Kalsel kedepannya akan membuat kebutuhan LPG semakin meningkat. Ini dapat dilihat, sudah banyaknya masyarakat yang tinggal di Kota Banjarbaru.
“Pengurangan kuota itu berpotensi membuat LPG menjadi langka ditambah kesulitan mendapatkan, salah satunya akibat kebijakan pemerintah yang melarang penjualan di tingkat pengecer,” ungkapnya.
Di sisi lain, juga ada kasus agen dan pangkalan yang diduga nakal dengan cara menaikkan harga lebih tinggi karena berinvestasi sebagai agen apalagi pangkalan gas memerlukan dana yang tidak sedikit.
“Penjualan LPG dari agen ke tingkat pangkalan dengan harga tinggi dan berimbas penjualan di pangkalan juga tinggi, sehingga pengecer juga mau tidak mau menaikkan harganya kepada masyarakat,” ucapnya.
Sementara itu, Sales Manager Area Kalsel Pertamina Patra Niaga Bondan Tri Wibowo mengatakan, kuota LPG setiap daerah diatur pemerintah dengan pertimbangan pendanaan yang berasal dari APBN.
“Pertamina mendistribusikan LPG sesuai kuota dan kami menjamin sampai ke masyarakat. Selain itu bersama Pemkot ikut memonitor ketersediaan khususnya LPG yang bersubsidi,” katanya. (wahyu)