Mayoritas Anggota DPRD Banjar Pembolos

rapat dewan buyar gegara anggotanya pembolos

Link, Martapura –  Mayoritas Anggota DPRD Kabupaten Banjar pembolos. Utamanya di kegiatan-kegiatan paripurna DPRD Banjar seringkali tidak qorum, akibat lebih banyak yang membolos.

Untuk kesekian kalinya, sejumlah anggota dewan kembali membolos dari kegiatan rapat paripurna DPRD Kabupaten Banjar yang diagendakan pada Rabu, 31 Agustus 2022 pukul 14.00 Wita. Jadilah untuk kesekian kalinya rapat paripurna buyar. Padahal acara tersebut mengagendakan empat kegiatan, salah satunya tentang Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Perubahan ABPD 2022.

Karena tak memenuhi kuorum, Ketua DPRD Kabupaten Banjar, M Rofiqi pun lebih memilih cooling down. Mengingat, dari total 45 anggota dewan, tercatat hadir hanya sebanyak 18 orang anggota dewan. Absen sebanyak 27 orang.

Kerap tak memenuhi kuorum, politisi Gerindra Kabupaten Banjar, Irwan Bora mengaku merasa miris dan malu.

“Malu rasanya karena gelaran rapat paripurna yang kerap tak memenuhi kuorum dan tidak sesuai harapan hingga menjadi sorotan publik. Ini terjadi karena adanya kepentingan – kepentingan golongan di internal DPRD, dampaknya jadi KIRUN (Daya Kerja Menurun),” ujarnya saat ditemui klikkalimantan.com.

Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Banjar ini juga mengharapkan kepada semua unsur pimpinan agar dapat segera menyadari penyebab kejadian berulang tersebut.

“Sehingga kedepannya dapat benar-benar membangun citra pemerintah di Kabupaten Banjar yang sesuai harapan masyarakat. Karena akibat tidak kuorum, agenda pemilihan dan penetapan Ketua Komisi IV kembali batal terlaksana. Secara pribadi, kalau terus begini, bubarkan saja Komisi IV atau lebur saja jadi satu,” tegasnya.

Irwan Bora juga merasa heran, digelaran rapat paripurna yang salah satu agendanya membahas tentang Raperda Perubahan ABPD 2022. Tim koalisi Bupati Kabupaten Banjar malah mangkir dari rapat.

“Mereka itukan partai pendukung, kenapa tidak hadir saat rapat paripurna perubahan anggaran 2022 yang mengambil tentang kebijakan skala prioritas pembangunan daerah. Seperti fraksi Demokrat yang hadir hanya satu orang, Nasdem dua orang, PKB tidak ada, PPP cuma satu orang,” tuturnya dengan kecewa.

Kalau dibiarkan terus berlarut-larut, tambah Irwan Bora, kedepannya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjar tidak akan mampu menyusun program pembangunan untuk selanjutnya,” pungkasnya.(zainuddin/BBAM)