Senin, Agustus 18, 2025
BerandaHeadlineMenag Rilis Gerakan Wakaf Pendidikan Islam

Menag Rilis Gerakan Wakaf Pendidikan Islam

Link, Jakarta – Menteri Agama Nasaruddin Umar meluncurkan program Gerakan Wakaf Pendidikan Islam. Program anak kunci surga tersebut diinisiasi melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam sekaligus kolaborasi dengan Badan Wakaf Indonesia (BWI).

“Pada hari ini, mari kita me-launching anak kunci surga yang bernama wakaf ini dengan bersama-sama membaca surat Al-Fatihah,” ujar Menag ketika meluncurkan program Gerakan Wakaf Pendidikan Islam di Jakarta, Sabtu (16/8/2025).

Gerakan Wakaf Pendidikan Islam merupakan inisiasi strategis yang sejalan dengan salah satu program Asta Protas Kementerian Agama, dalam hal ini pemberdayaan ekonomi umat.

“Gerakan di bidang pendidikan ini menjadi langkah strategis dalam mewujudkan kemandirian madrasah, pesantren, dan perguruan tinggi keagamaan Islam,” ucap Menag Nasaruddin Umar.

Amin Suyitno, Direktur Jenderal Pendidikan Islam mengungkapkan dalam laporannya bahwa program yang diluncurkan ini masuk ke dalam RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) 2025-2029 terkait pengembangan dana sosial keagamaan produktif sekaligus sejalan juga dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8 Tahun 2025 untuk mendorong peran pengumpulan dana umat.

BACA JUGA :  Kemenag Pastikan Guru PAI dapat Tunjangan Hari Raya

“Peluang dan potensi wakaf kita lebih dari 180 Triliun disamping jika kita bicara soal zakat juga maka totalnya mencapai 327 Triliun.” ungkap Suyitno.

Ketua Badan Wakaf Indonesia sekaligus Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, Kamaruddin Amin, mengungkapkan, Indonesia mempunyai 484 badan wakaf dan memiliki 61 bank yang menghimpun wakaf uang. “Kita perlu mengajak mereka bersinergi dan berkolaborasi sekaligus mendorong mereka untuk mengajak masyarakat berwakaf,” ujar Kamaruddin.

Kamaruddin menambahkan, merujuk data dari BWI, terdapat 448 lembaga kenadziran. Dia mendorong agar Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) juga menjadi lembaga kenadziran.

“Ada beberapa kendala dan kita sedang mencari solusinya, agar dalam waktu yang tidak terlalu lama Perguruan Tinggi Islam bisa menjadi nadzir wakaf uang langsung.

“Mudah-mudahan kita berhasil memproduktifkan aset wakaf kita yang jumlahnya sangat besar,” pungkas Kamaruddin. (spy)

BERITA TERKAIT
spot_img
spot_img
spot_img

BERITA POPULER