Dipimpin H Sahbirin Noor sebagai Gubernur Kalsel, jalur alternatif Jalan Mataraman – Sungai Ulin Selesai. Kini jalan yang semua direncanakan sebagai jalan alternatif itu mulai menjadi jalan utama bagi masyarakat.
Sapariyansyah, Martapura
(Bagian I)
Puluhan tahun silam, kala itu Bupati Banjar dijabat H Rudy Ariffin mencanangkan pembangunan jalur jalan alternatif. Yakni dari Kecamatan Mataraman Kabupaten Banjar menembus ke Sungai Ulin, Kota Banjarbaru.
Masih dalam rencana, Rudy Ariffin pun naik menjadi Gubernur selama dua periode. Pun demikian, nasib jalan alternatif tersebut kian jelas. Seiring dibangunnya ruas jalan yang mumpuni. Namun belum bisa dimanfaatkan maksimal lantaran belum selesai. Masih banyak bagian-bagian dari rencana yang harus diselesaikan terlebih dahulu.
Singkat cerita, baru setelah Sahbirin Noor menjabat sebagai Gubernur Kalsel, pembangunan jalan alternative itu disempurnakan. Kini seluruh pembangunannya menjadi tugas dan kewajiban Dinas PUPR Kalsel dengan Ahmad Solhan sebagai Kadisnya.
Kepala Dinas PUPR Provinsi Kalimantan Selatan, Ahmad Solhan memastikan, kondisi jalur alternatif Jalan Mataraman – Sungai Ulin sudah sangat laik lintas.
“Jalur ini sudah digunakan sejak pelaksanaan MTQ Nasional kemarin. Memang saat itu masih ada status lintasan yang belum diaspal atau baru perkerasan. Tapi kami pastikan saat itu kondisinya layak dilintasi dan dijadikan jalur alternatif pengalihan arus selama MTQ,” kata Solhan, Kadis PUPR Provinsi Kalsel dikonfirmasi via WhatApps, Minggu 27 November 2022.
Kini ungkapnya 1 KM ruas jalan yang belum teraspal itu, sudah mulus. Memang semula sempat akan dikejar pengaspalannya sebelum pelaksaan MTQ.
“Namun dengan berbagai pertimbangan, akhirnya pengaspalan diselesaikan setelah MTQ. Anggarannya menggunakan dianggarkan pada APBD Perubahan 2022. Lagi pula ketok palu peraturan daerah (perda) tentang APBD Perubahan 2022 baru-baru tadi dilakukan, makanya wak itu pengaspalan jalan sebelum MTQ urung terealisasi,” kata Solhan.
Itu semua cerita yang telah lewat. Karena pastinya, jalur Jalan Mataraman – Sungai Ulin yang semula diniatkan sebagai jalan alternatif, kini sudah berfungsi sebagai jalan poros.
“Kalau ingin pulang ke Hulu Sungai saya pasti lewat jalan itu. Selain jalannya sangat nyaman dilintasi, jarak pintasnya juga lumayan banyak dibanding menggunakan Jalan A Yani,” ungkap Dullah, warga Banjarbaru yang mengaku memiliki kampong halaman di Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
Selain memangkas jarak, sebutnya, di jalur Jalan Sungai Ulin – Mataraman juga tidak ada macet. Kalau pun ada itu karena di waktu-waktu tertentu ada armada angkutan tambang yang melintas secara iring-iringan. (bersambung)

