Bismillahirrahmannirrahim
Tidak sedikit ummat manusia yang bergelimang harta duniawi dalam kehidupannya bukanlah kebahagiaan yang didapat. Sebaliknya justru penderitaan yang dirasakan bahkan tak jarang berakhir tragis.
Safariyansyah, Budayawan Spiritual
Renungan di Beranda Kota Martapura
Penderitaan hidup itu bermula dari anggapan menguasai duniawi akan menyelesaikan banyak masalah, tak sedikit ummat manusia memilih untuk menghabiskan waktunya untuk berjibaku dengan waktu hanya semata ingin hidup bergelimang harta duniawi.
Dengan menguasai harta duniawi mereka beranggapan bisa digunakan untuk bersenang-senang di mana saja dan kapan saja. Namun apa yang kemudian terjadi, para pecinta duniawi pun terjebak dalam sikap rakus demi mempercepat proses menghasilkan harta yang banyak. Juga kikir dengan harta dunia dianggap akan menyelamatkam sejumlah harta. Tetapi sesungguhnya tidaklah demikian adanya.
Begitulah yang saat ini banyak kita saksikan terjadi di sekitar kita. Kerakusan dan kekikiran membuat mereka sibuk dengan urusan duniawi. Banyak hal yang dulunya tidak pernah diduga, sekarang semuanya terjadi. Penderitaan begitu dinampakkan. Dimana orang sedang dalain keadaan stress, goncang, bahkan sebagian telah menjual bukan hanya dirinya, agama bahkan semua kehormatannya.
Dalan hal-hal semacam ini, dalam hal-hal krisis yang kita lihat, baik dalam hal ekonomi, sosial, rumah tangga dan hal semacam itu.
Kalau orang tidak mempunyai pegangan yang kuat /kokoh dalah kehidupan ini pasti dia akan menjadi korban yang pada akhirnya dia akan campakkan agamanya.
Cara memegang pondasi kehidupan yang harus kita miliki dalam semua perbuatan dan gerak- gerik kita supaya kita tidak terombang-ambingkan oleh keadaan dan fitnah.
Dalam Alqu’an Allah memyebutkan pada Surat Az Zumar: 15, orang yang benar-benar rugi adalah orang yang kelak di akhirat dia dan semua keluarganya tidak mendapatkan pahala bahkan mendapat siksaan dan bencana.
Dalah situas semacam ini pertama yang harus kita fahamii, “Sebenarnya kehidupan in apa ?” kita harus memahami terlebih dahulu kehidupan ini apa?
Yang sedang kita jalan hidup ini apa? (dunia yang kita hadaps ini)
Karena kita hidup dan tinggal di dunia ini, maka kita harus tahu apa sebenarnya dunia ini.
Karena kalau kita melewati atau bertempat tinggal di tempat yang kita tidak fahati pola kehidupannya. Tu, maka akan membahayakan.
AFWAN
WASSALAM