Sabtu, Juli 27, 2024
BerandaLinkFemmeMual Pada Kehamilan Apakah Normal? Simak Penjelasan Dokter Spesialis RSD Idaman 

Mual Pada Kehamilan Apakah Normal? Simak Penjelasan Dokter Spesialis RSD Idaman 

Link, Banjarbaru – Pada saat kehamilan, biasanya dibarengi dengan adanya mual dan muntah. Namun, apakah mual dan muntah pada saat kehamilan bisa dikatakan normal.

dr. Budi Zulhardi Dokter Spesialis Kandungan Rumah Sakit Daerah (RSD) Idaman Kota Banjarbaru, mengatakan pada ibu hamil mengalami perubahan anatomi, fisiologi, dan hormonal pada tubuh.

“Mual dan muntah pada ibu hamil disebabkan meningkatnya hormon kehamilan, atau hormon Beta hCG,” ungkap dr Budi.

Hormon ini, membuat lambung seorang ibu hamil lebih sensitif terhadap asam lambung. Sehingga menyebabkan, nyeri, mual, muntah bahkan kembung.

“Meski begitu, tidak semua ibu hamil merasakan mual dan muntah. Sebagian besar bisa merasakan, namun sebagian kecil tidak bisa merasakan,” tambahnya.

Ia menjelaskan, derajat mual dan muntah pada ibu hamil berbeda. Ada yang mual dan muntah ringan, sampai yang berat hingga tidak bisa minum dan makan. Namun, uniknya jika ibu hamil telah mengalami mual muntah pada kehamilan, makan kemungkinan di kehamilan berikutnya tidak akan merasakan mual dan muntah lagi.

“Dan sebaliknya jika pada kehamilan pertama tidak mengalami mual dan muntah, maka di kehamilan berikutnya akan terjadi. Sebagian ibu hamil akan merasakan mual dan muntah, letih lesu pada pagi hari, yang dinamakan morning sickness,” jelasnya.

Baca juga  Nakes RSD Idaman Kembali Torehkan Prestasi 

Tetapi, tidak semua ibu hamil merasakan gejala tersebut pada pagi hari, bisa saja pada sore, malam bahkan sepanjang hari. Ia mengatakan, mual dan muntah ini akan timbul pada 5 sampai 6 minggu pada masa kehamilan.

“Puncaknya akan terjadi dari 14 sampai 16 minggu. Dampak mual dan muntah ini pun bervariasi, jika masih dalam kondisi ringan yang masih bisa diatasi dengan perubahan pola makan. Mungkin itu tidak ada pengaruhnya pada janin,” jelasnya lagi.

Tetapi, pada mual muntah yang sangat parah sampai ibunya tidak bisa makan, dan minum sama sekali, maka itu akan membahayakan kesehatan janin. Sedangkan untuk mengatasi mual dan muntah untuk yang gejala ringan, ibu hamil bisa merubah pola makan.

“Merubah pola makan ini seperti, makan sedikit-sedikit tapi sering. Dan tidak melulu makanan berat, bisa juga dengan makanan ringan yang sehat,” pungkasnya.

Lalu, pemilihan jenis makanan pun sangat penting, seperti tinggi karbohidrat, tinggi protein,rendah lemak. Hindari makanan yang sangat merangsang, seperti makanan yang banyak mengandung minyak, yang pedas, dan asam.

“Ibu hamil juga bisa mengkonsumsi jahe, karena itu bisa mengurangi mual dan muntah,” tutupnya. (wahyu/BBAM)

BERITA TERKAIT

TERPOPULER