spot_img

Mulailah Perjuangan dengan Niat Yang Lurus

Bismillahhirahmannirahim
Luruskan niat, bulatkan tekad yang kuat. Karena dengan begitu itu akan memberikan energi dan akan membentuk pola pikir yang sehat, optimis sekaligus membentengi diri dari rasa rendah diri, was-was, ketakutan berlebih.

SAPARIYANSYAH, BUDAYAWAN SPIRITUAL
Mencari yang Hilang, Memelihara yang Terlupakan

Apapun bentuk perjuangan, apapun baju pakaian yang dikenakannya, apapun benderanya, semua berjuang dengan niat masing-masing. Itu semua akan terasa nyaman jika dalam perjalanannya didasari dengan niat yang lurus.

Puncak Pemilu 2024 kian mendekat seiring waktu yang kian terasa lebih cepat, Utamanya bagi para pelaku panggung politik tanah air. Terkhusus lagi para kandidat calon legislatif yang tengah berjuang di semua jenjang.

Dalam kehidupan  kita sebagai manusia,  kita semua mempunyai niat. Dimana niat itu diwujudkan dalam bentuk perjuangan. Apapun bentuk perjuangannya, apapun baju pakaian yang dikenakannya, apapun benderanya, semua berjuang dengan niat masing-masing.

Bahkan apapun motivasinya manusia pada hari ini, saat ini terus berjuang untuk memperbaiki derajat nasibnya. Hanya saja namanya berjuang itu juga ada katagorinya. Dimana katagori berjuang yang berat adalah berjuang melawan diri sendiri yang disebut Mujahadah (JIHADUL AKBAR).

Firman Allah SWT dalam surat Al Ankabut:69 disebutkan  “Orang-orang yang yang Mujahadah, (yang berjuang = melawan dirinya sendiri, dalam rangka lebur dalam Kami, dalam rangka fana dalam Kami) Lanahdiyannahum Subulana” “Bakal Kami tunjukkan Jalan-Jalan Kami”.

Bagi orang-orang yang berhasil mujahadah melawan dirinya sendiri, mengolah jiwanya, membersihkan jiwanya, maka di hadapan-Nya semuanya serasa Jalan Tuhan (itu yang di sebut Subulana).

Baca juga  Konflik Kenapa Sering Terjadi di Serambi Makkah (1)

Apapun yang dipandang Serasa Jalan Tuhan yang membentang dimana-mana. Karena, lanjutan ayat. Wa Innallaha Lama’al Muhsiniin

“Sesungguhnya Allah menyertai orang-orang yang IHSAN”. (orang-orang yang senantiasa beribadah seolah-olah dia memandang-Nya) atau (dia terus menerus yakin bahwa dia memandang dirinya) itu. Itu yang disebut Muhsinun.

Orang Muhsinun adalah sukses melawan dirinya.  Diri kita ini tak lebih adalah seonggok limbal sebenarnya! seonggok debu yang paling hina! Akan tetapi, diri kita tak menyadarinya bahwasanya semua itu merupakan bayang-bayang belaka.

Karena Mujahadah ini senantiasa terus-menerus ada di sepanjang perjalanan hidup kita di dunia ini. Disinilah perlunya kita berjuang dan membangun semangat juang tanpa ada semangat, seseorang tidak akan pernah berjuang dan perjuangan tanpa semangat  yang suci (‘uluwwil himmah) adalah perjuangan yang sia-sia.

Apapun sukses besar yang didapatnya tatkala berjuang, maka ia berjuang bagaikan membangun sebuah gedung tinggi diatas pondasi yang rapuh (karena ia tak pernah berjuang melawan dirinya sendiri).

Dengan demikian hendaknya kita jangan sampai berjuang seperti sifat Firaun, karena Firaun tidak pernah berjuang melawan dirinya sendiri. la justru memanjakan dirinya sendiri. Mengkristal kan keego-annya. Mengokohkan keakuannya, dipenghujung  dengan mudah  ditelan /ditenggelamkan oleh keluasan lautan Kesadaran Samudra.

Afwan
Wassalam

BERITA LAINNYA

spot_img
spot_img

BERITA TERBARU