Link, Banjar – Sahur Bareng dan Tausiah Bersama Paman Birin pada malam ke-21 Ramadan 1444 Hijriah dilaksanakan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor atau Paman Birin di Simpang Kayapu Desa Pemurus, Kecamatan Aluh-aluh Kabupaten Banjar, Rabu (11/04) dinihari.
Berbeda dengan kegiatan sebelumnya, di lokasi ini Paman Birin tiba sekitar pukul 01.00 Wita atau lebih awal dari biasanya, lantaran waktu tempuh yang cukup lama dari Kota Banjarmasin ditambah dengan medan yang berat atau sulit. Paman Birin menggunakan sepeda motor trail dari Polsek Aluh-aluh, lantaran lokasi acara tidak dapat dilalui kendaraan roda empat, kecuali sepeda motor atau klotok (perahu kecil bermesin).
Jarak tempuh sekitar 20 menit itu, harus dilalui Paman Birin dengan ekstra hati-hati lantaran kondisi jalan, hanya berupa titian kayu ulin selebar 1 meter yang mengitari bantaran sungai di desa setempat.
Ditambah beberapa jembatan gantung tanpa penerangan, membuat pengguna jalan sangat berisiko terjatuh ke sungai yang cukup lebar dan dalam itu.
Kehadiran Paman Birin untuk bersilaturahmi dengan bersantap sahur bersama warga, mengikutsertakannya KH Ahmad Supian Al-Banjari selaku pengisi tausiah, dan Qari Internasional, Ustadz H Muhammad Abdul Amri, serta sejumlah kepala SKPD lingkup Pemprov Kalsel.
Pada kesempatan itu, Paman Birin yang sebelumnya melakukan tadarusan Alquran di Desa Tambak Sirang Kecamatan Aluh-aluh itu, juga menyampaikan bantuan paket beras kepada warga setempat, diserahkan secara simbolis kepada Kepala Desa atau Pembakal Pemurus.
Pembakal Pemurus, Nurul Fajri mengatakan, Desa Pemurus sudah tidak asing lagi bagi Paman Birin, karena sudah beberapa kali bertandang ke tempat ini.
Ia pun menyampaikan terima kasih kepada Paman Birin dan para kepala SKPD Pemprov Kalsel serta unsur Babinsa setempat, sembari berharap harap kegiatan ini menjadi wahana silaturahmi yang diberkati Allah SWT.
“Beliau sangat banyak jasanya kepada kami, terutama bantuan perbaikan jalan titian, bahkan yang saat perbaikan, sempat juga diikuti Paman Birin,” ujarnya.
Disampaikan juga, salah satu jembatan yang dinamai warga “jembatan ular” dari sekitar 50 jembatan yang ada, diharapkan mendapatkan perhatian atau dibantu Pemerintah untuk perbaikan kondisi menjadi permanen.
Sebelum santap sahur, Ustadz Supian Al Banjari dalam tausiahnya menyampaikan antara lain mengajak warga yang hadir, memperbanyak ibadah di 10 malam terakhir Ramadhan.
Disebutkan juga, fadilah hadir di majelis ilmu seperti mendengarkan tausiyah yakni setara pahala seribu salat sunat, mendapat pahala seperti mendatangi seribu orang sakit, juga seperti takziah ke seribu orang meninggal.
Sebelum ustadz Supian menutup tausiah dengan doa, dan makan sahur bersama warga, disampaikan amalan untuk mendapatkan husnul khatimah atau mati dengan kondisi yang baik, antara lain dengan tidak meninggalkan salat, sering bersalawat kepada Rasulullah, dan selalu memaafkan kesalahan orang lain dan suka menjalin silaturahmi, dan suka bersedekah atau menolong orang lain. (tri)