Sabtu, Oktober 25, 2025
Google search engine
BerandaLinkTeknoPakar: AI Belum Mampu Tangkal Hoaks Secara Otomatis

Pakar: AI Belum Mampu Tangkal Hoaks Secara Otomatis

Link,Jakarta – Pakar literasi digital Septiaji Eko Nugroho mengungkapkan bahwa sistem penangkal hoaks berbasis teknologi saat ini belum mampu bekerja secara otomatis. Teknologi baru berfungsi sebagai alat bantu untuk mendeteksi dan memverifikasi kebenaran informasi.

Dilansir dari rri.co.id, Ketua Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo) ini menuturkan, penggunaan kecerdasan buatan (AI) memang memudahkan kerja pemeriksa fakta. Namun, AI belum mampu menggantikan peran manusia secara penuh dalam proses verifikasi.

“Di era AI sekarang sudah ada alat bantu untuk cek fakta berbasis teknologi. Tapi belum otomatis memberantas hoaks karena AI masih punya banyak keterbatasan,” kata Septiaji dalam perbincangan bersama Pro 3 RRI, Sabtu (18/10/2025).

Menurutnya, sistem penangkal hoaks yang ideal masih mengandalkan kolaborasi antara manusia dan teknologi. Jurnalis, pemeriksa fakta, dan relawan literasi digital tetap dibutuhkan untuk memverifikasi hasil analisis AI.

“Yang ada saat ini adalah kolaborasi antara manusia dan alat bantu digital. Teknologi membantu menyisir sumber informasi, tapi keputusan akhir tetap di manusia,” ucap Septiaji.

Kemudian, Septiaji menjelaskan, cara mendeteksi konten hoaks yang dibuat dengan bantuan AI. Salah satunya melalui ‘watermark’, baik yang terlihat secara visual maupun yang tersimpan dalam data konten.

“Konten yang terlalu bagus untuk jadi kenyataan (too good to be true) perlu dicurigai. Kalau tidak ditemukan di kanal berita resmi, besar kemungkinan itu hoaks,” ujar Septiaji.

Dalam membantu masyarakat mencari tahu kebenaran informasi, Mafindo bersama platform CekSumber mengoptimalkan ‘chatbot’ berbasis AI. Chatbot yang diluncurkan dalam Tular Nalar Summit di Yogyakarta pada Juni 2025 itu dapat diakses melalui layanan WhatsApp.

CekSumber dikembangkan oleh Andrew Daniel untuk membantu pengguna memeriksa teks, gambar, dan video secara cepat. Meski begitu, sistem ini masih memiliki keterbatasan, seperti belum mampu mengakses link media sosial secara langsung.

Mafindo dan CekSumber terus menyempurnakan platform ini untuk meningkatkan literasi digital masyarakat. Upaya tersebut diharapkan dapat memperkuat gerakan bersama melawan hoaks dan disinformasi di ruang digital.

BERITA TERKAIT

BERITA TERBARU