Link, Martapura – Komisi III DPRD Kabupaten Banjar berencana memanggil Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian (DKISP) Banjar, diantaranya untuk mempertanyakan pengerjaan pemasangan backdrop High Preasure Laminated (HPL) di studio Intan TV.
“Kita akan gelar RDP rutin, dan harusnya anggaran itu sesuai kebutuhan dan barang yang digunakan bermanfaat,” kata Ketua Komisi III, H Abdul Razak, Kamis pekan kemarin.
Menurutnya, pengadaan barang dan jasa yang dilaksanakan pemerintah daerah mestinya tidak mubazir karena tak terpenuhinya asas manfaat. “Salah satu masukan ini akan kita agendakan dalam RDP itu. Yang jelas ini menjadi sebuah pertanyaan kita,” ucapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pengerjaan proyek HPL pada 2024 di studio Intan TV terkesan dilakukan serampangan.
Kasat mata dari pantauan di lokasi, stop kontak listrik terpasang di atas dinding HPL berwarna putih. Tidak hanya satu, tapi dua stop kontak dan satu Miniature Circuit Breaker (MCB). Terlihat kian semrawut, karena ada juga kabel yang menjutai. Lazimnya, benda-benda ini tak akan kasat mata lagi di ruangan yang telah direnovasi menggunakan HPL.
Kesan pengerjaan proyek dilakukan serampangan juga terlihat di bagian atas ruangan berukuran sekitar 10 x 4 meter tersebut. Pemotongan yang tak sama rata, menciptakan celah tak presisi antara diding High Preasure Laminated dengan plafon ruangan. Parahnya, celah tersebut dibiarkan menganga tanpa ditutup material apapun.
Tak hanya terkesan dikerjakan serampangan, kualitas material yang digunakan pada proyek ini diduga di bawah standar. Pasalnya, sudah ada bagian diding HPL yang menggelembung. Ini pertanda lapisan HPL mulai terlepas dari tripleks. (zainuddin/BBAM)
