Kamis, Oktober 16, 2025
Google search engine
BerandaHeadlinePemerhati Sarankan Pemerintah Gunakan AI Atasi Kemiskinan

Pemerhati Sarankan Pemerintah Gunakan AI Atasi Kemiskinan

Link, Jakarta – Pemerhati masalah sosial, Nurhadi menyarankan, pemerintah menggunakan kecerdasan buatan (AI) dalam melakukan pendataan terhadap kemiskinan Indonesia. Menurutnya, AI bisa digunakan untuk membaca data kemiskinan melalui pemantauan satelit.

Hal itu disampaikan Nurhadi menanggapi rencana Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) Budiman Sudjatmiko. Di mana Budiman sedang menyiapkan peta jalan (roadmap) untuk pengentasan kemiskinan dengan pemanfaatan teknologi seperti artificial intelligence (AI).

“Seperti misalnya membaca daerah mana saja yang sudah menggunakan listrik secara merata. Melalui satelit bisa terbaca jika malam daerah yang sangat terang, kurang terang, atau sangat kurang terang yang mana,” kata Nurhadi dalam perbincangan dengan Pro3 RRI, Selasa (1/7/2025).

“Karena paparan penggunaan listrik oleh masyarakat juga bisa menjadi salah satu indikator. Utamanya, untuk mengukur tingkat kemiskinan,” ujarnya.

Menurutnya, AI juga bisa digunakan untuk membaca sejauh mana masyarakat mengakses pendidikan dan kesehatan. Sehingga, lanjut dia, jika sudah ada pemetaan kemiskinan, maka ketepatan data dengan menggunakan AI dapat lebih diandalkan.

Selama ini, kata Nurhadi, pemetaan kemiskian oleh Badan Pusat Statistik (BPS) menggunakan pendekatan kebutuhan dasar atau Cost of Basic Needs (CBN) untuk mengukur kemiskinan di Indonesia. Pendekatan ini menghitung garis kemiskinan sebagai jumlah rupiah minimum yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan non-makanan.

Meskipun memiliki tingkat keakuratan yang baik, survei BPS juga memiliki keterbatasan. Misalnya, data kemiskinan yang dilaporkan mungkin tidak mencerminkan kondisi kemiskinan yang sebenarnya di semua lapisan masyarakat.

“Terutama karena adanya perbedaan standar. Bahkan, metode pengukurannya,” ucapnya.

Oleh karena itu, lanjut dia, dengan menggunakan AI datanya bisa lebih akurat. Jika datanya akurat, sebut dia, otomatis program pengentasan kemiskinan pemerintah bisa lebih tepat sasaran.

“Penggunaan AI dalam analis data, seperti kemiskinan, sebenarnya bukan hal baru. Banyak negara yang sudah menggunakan AI dalam pemetaan masalah dan merumuskan kebijakan berdasarkan analisis menggunakan AI,” ujarnya.

sumber : rri.co.id

BERITA TERKAIT

BERITA TERBARU