Linkalimantan.com – Kementerian Kesehatan memastikan bahwa seluruh obat dan perbekalan kesehatan yang disiapkan pemerintah telah terjamin mutu, khasiat, dan keamanannya, sehingga jemaah haji Indonesia tidak perlu merasa khawatir.
Direktur Pengelolaan dan Pelayanan Farmasi Kementerian Kesehatan Agusdini Banun Saptaningsih melalui keterangan resminya Minggu (11/5/2025) menegaskan, pentingnya perencanaan yang cermat dalam penyediaan obat dan perbekalan kesehatan, dengan mempertimbangkan kuota jemaah dan kebijakan dari pemerintah Arab Saudi.
“Tahun ini ada 221 ribu jemaah yang diberangkatkan. Maka, pengadaan perbekalan kesehatan dihitung berdasarkan metode perencanaan kombinasi, yaitu pola konsumsi dan riwayat epidemiologi penyakit jemaah di tahun-tahun sebelumnya, serta mempertimbangkan sisa stok tahun lalu,” ujar Agusdini.
Agusdini menyoroti pentingnya edukasi kesehatan oleh para petugas, khususnya dalam pelayanan kefarmasian klinik. Salah satu bentuk edukasi yang diusung adalah melalui Gerakan Mosaik Bosku, yang bertujuan meningkatkan kesadaran jemaah dalam menjaga kesehatan selama beribadah.
Tak lupa Agusdini menjelaskan Gerakan Mosaik Bosku terdiri atas ; Mosaik (Minum Oralit Setiap Hari agar Ibadah Khusyuk), untuk menjaga kecukupan cairan dan elektrolit serta mencegah dehidrasi; Bosku (Bawa Obat di Saku), untuk memastikan konsumsi obat rutin, terutama bagi jemaah dengan penyakit kronis, agar tetap stabil saat di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
Gerakan ini juga merupakan bentuk nyata kepedulian Kementerian Kesehatan dalam menjaga kebugaran jemaah dan mendukung kekhusyukan ibadah mereka selama di Tanah Suci. (spy)