Link, Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) resmi meluncurkan Master Plan Produktivitas Nasional 2025–2029, di Jakarta, Selasa (7/10/2025).
Dokumen strategis ini menjadi pijakan penting dalam mempercepat terwujudnya visi Indonesia Emas 2045, yakni Indonesia sebagai negara maju, berdaulat, dan berpendapatan tinggi.
Peluncuran Master Plan Produktivitas Nasional menandai langkah konkret pemerintah dalam memperkuat daya saing ekonomi melalui pertumbuhan berbasis produktivitas. Dokumen ini disusun bersama ASEAN Productivity Organization (APO), juga Kemnaker, dan menjadi bagian integral dari implementasi RPJPN 2025–2045 serta RPJMN 2025–2029.
Deputi Bidang Perencanaan Makro Pembangunan Bappenas, Eka Chandra Buana, menjelaskan bahwa peningkatan produktivitas bukan semata-mata berbicara tentang efisiensi ekonomi, melainkan juga kesejahteraan masyarakat dan penciptaan lapangan kerja layak. “Master Plan ini diharapkan menjadi acuan bersama bagi kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dunia usaha, dan akademisi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis produktivitas,” ujar Eka.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa produktivitas nasional yang kuat menjadi fondasi penting dalam menghadapi tantangan global, sekaligus memperkuat ketahanan sosial dan ekonomi bangsa menuju Indonesia Emas 2045.
Proses penyusunan Master Plan Produktivitas Nasional telah dimulai sejak Februari 2024, ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Bappenas dan APO di Osaka, Jepang. Tahapan berikutnya dilanjutkan dengan riset lapangan di berbagai sektor, termasuk pertanian dan industri, serta forum konsultatif lintas kementerian/lembaga.
Setelah melalui proses konsultasi publik dan validasi kebijakan, dokumen akhir didiseminasikan pada 28 Agustus 2025. Peluncuran resminya dilaksanakan pada 7 Oktober 2025 di Jakarta. “Mulai 2026, Master Plan ini akan masuk tahap implementasi, penguatan regulasi, serta diplomasi kebijakan untuk mendorong transformasi ekonomi yang lebih produktif dan inklusif,” jelas Eka Chandra Buana.
Acara peluncuran dihadiri oleh lebih dari 150 peserta luring yang mewakili 35 kementerian/lembaga, asosiasi dunia usaha, dan mitra pembangunan. Selain itu, sekitar 250 peserta daring dari pemerintah daerah dan perguruan tinggi turut berpartisipasi aktif.
Keterlibatan lintas sektor ini mencerminkan komitmen bersama untuk memperkuat sinergi kebijakan pembangunan nasional. Bappenas menegaskan bahwa keberhasilan implementasi Master Plan Produktivitas Nasional memerlukan peran kolektif seluruh pemangku kepentingan dari sektor publik, swasta, hingga akademisi dan masyarakat.
Menuju Indonesia Emas 2045
Pemerintah berkomitmen menjadikan peningkatan produktivitas nasional sebagai agenda prioritas dalam RPJMN 2025–2029, dengan menitikberatkan pada inovasi, efisiensi, dan peningkatan kualitas tenaga kerja. Melalui kolaborasi dengan APO, Indonesia diharapkan mampu memperkuat posisi sebagai negara dengan ekonomi tangguh dan berdaya saing di kawasan Asia Tenggara. “Dengan adanya Master Plan Produktivitas Nasional 2025–2029, Indonesia menegaskan langkah strategis menuju transformasi ekonomi berkelanjutan yang berpihak pada kesejahteraan rakyat dan daya saing global,” tutupnya.(infopublik).

