Sabtu, Juli 27, 2024
BerandaHeadlinePeran Bank Kalsel Dalam Pembangunan Masih Rendah

Peran Bank Kalsel Dalam Pembangunan Masih Rendah

Link, Kalsel – Kinerja Bank Kalsel, hampir seluruh indikator menunjukkan tren membaik dari tahun 2017 – 2021. Namun untuk peran dalam pembangunan di wilayah Kalimantan Selatan masih rendah.

Miris Bank Kalsel yang dibentuk oleh pemerintah untuk membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah, serta sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat melalui kegiatan usaha perbankan berdasarkan prinsip konvensional maupun syariah, nyatanya tidak sesuai ekspektasi.

“Itu terjadi karena peran bank dalam pembangunan di wilayah Kalimantan Selatan masih rendah,” ujar Kapala Badan Pemerikasaan Keungan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Kalimantan Selatan Rudy M Harap dalam jumpa pers saat Shareholder Conference Bank Kalsel di Taman Siring KM 0, Banjarmasin, Rabu (9/11).

Dikatakannya, seperti yang terlihat saat ini misalnya dari porsi kredit yang diberikan kepada UMKM masih minim. Kesenjangannya dengan porsi ke debitur inti juga cukup besar.

“Saya berharap para Kepala Daerah di Kalimantan Selatan selaku pemilik saham agar menjaga governance, risk, and compliance (GRC) Bank Kalsel. Terutama memastikan komposisi Dewan Komisaris dan Direksi,” ungkapnya dalam acara bertema “Peran Bank Kalsel dalam Transformasi Digital UMKM untuk mendukung Stabilitas Ekonomi Kalimantan Selatan, tersebut.

Baca juga  Kapolda Kalsel Terima Penghargaan Dari Gubernur

Rudy menjelaskan, karena Dewan Komisaris dan Direksi harus diisi dengan lengkap dan tidak sering dilakukan pergantian. Soalnya, penggantian Dewan Komisaris dan Direksi akan menghambat kinerja (performance) bank dalam jangka pendek dan panjang.

Memang beber Rudy, berdasarkan hasil evaluasi BPKP terkait GRC dan kinerja bank ini, hampir seluruh indikator menunjukkan tren membaik dari tahun 2017 – 2021. Namun, dalam hal itu pentingnya peningkatan porsi kredit UMKM untuk meningkatkan kontribusinya terhadap pembangunan daerah.

“Porsi kredit ke UMKM nilainya masih terlalu kecil jika dibandingkan dengan porsi kredit yang diberikan kepada sektor koporasi, terutama debitur inti,” tegasnya ketika tampil di conference tersebut.

Sementara itu, lanjut Rudy dari perhitungan rasio yang ada, masih terdapat peluang dana untuk kepentingan UMKM tersebut, tambahnya.

Ke depan, tutupnya, harus meningkatkan GRC dan kinerjanya dan memberikan kontribusi yang maksimal kepada pembangunan daerah di wilayah Kalimantan Selatan.

“Dengan demikian, Bank Kalsel benar-benar terasa hadir dan bermanfaat bagi masyarakat Kalimantan,” tandasnya. (oetaya/BBAM)

BERITA TERKAIT

TERPOPULER