Link, Banjarbaru – Pantas saja dugaan korupsi Rp6,7 miliar dana hibah Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Banjarbaru, begitu menghebohkan. Karena ternyata perkara tersebut banyak melibatkan pejabat Pemko Banjarbaru dan petinggi partai politik di Kota Banjarbaru.
Dari penelusuran media ini kepengurusan KONI Banjarbaru ternyata memang didominasi para petinggi partai politik di Kota Banjarbaru. Begitu juga kepengurusan di cabang olahraganya. Posisi ketua cabor juga didominasi pejabat dan politisi.
“Banyak pejabat Pemko Banjarbaru yang telah dipanggil. Selain menjadi pengurus di KONI Banjarbaru sebagian dari mereka juga sebagai ketua cabang olahraga,” ungkap sumber yang mengaku tidak nyaman jika identitasnya disebutkan kepada Linkalimantan.com, Minggu, 15 Mei 2022.
Menurut atlet salah satu cabor ini, ada tiga orang tokoh yang sudah meninggal dunia saat perkara ini berjalan. Tiga orang itu adalah Ketua KONI Banjarbaru yang politisi salah satu partai besar dan dua orang pejabat esselon dua.
“Pendeknya kalau kasus ini kembali diproses dan dituntaskan ada pejabat dan anggota dewan yang akan terseret,” ungkapnya seraya menyebut identitas anggota dewan dan beberapa pejabat penting di lingkungan Pemko Banjarbaru yang terlibat.
Siapa saja pejabat tersebut, Kepala Kejaksaan Negri Banjarbaru Hadiyanto saat dikonfirmasi juga enggan menyebut nama.
“Kami bekerja memagang teguh prinsip praduga tak bersalah. Tetapi bahwa banyak pejabat yang telah diperiksa memang begitulah faktanya,” ujarnya.
Hadiyanto kembali menegaskan, Kejari Banjarbaru terus bekerja keras untuk menuntaskan perkara KONI Banjarbaru tersebut.
“Setiap perkembangan sudah kami ekspose bersama KPK RI. Semoga target tiga bulan sudah bisa disidangkan bisa tercapai,” katanya.
Dibagian lain belakangan tersiar khabar sejumlah ketua cabor kasak kusuk untuk mencari jalan mengurus persoalannya demi terlepas dari jeratan hukum. (spy)