Rabu, Maret 12, 2025
BerandaLink3FPermintaan Tinggi, Budidaya Ikan Gabus Jadi Sorotan Pemprov Kalsel 

Permintaan Tinggi, Budidaya Ikan Gabus Jadi Sorotan Pemprov Kalsel 

Link, Banjarmasin – Pemerintah Provinsi terus berupaya menekan angka inflasi, salah satunya dengan budidaya ikan gabus untuk meningkatkan produksinya. Karena pasokan ikan gabus terbatas, dan permintaan tinggi menyebabkan harga semakin naik di masyarakat Banua. Hal ini membuat, program budidaya ikan gabus kini menjadi sorotan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan dalam langkah-langkah ke depan.

Hal itu disampaikan Gubernur Kalsel, H. Muhidin seusai kegiatan High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) serta Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) di halaman eks Kantor Gubernur Kalsel, Kota Banjarmasin pada Senin (10/3).

“Semua kabupaten/kota telah bersepakat dan komitmen dalam menekan inflasi, misalnya seperti ikan gabus. Setiap daerah harus meternakan Ikan Gabus atau Haruan yaitu bikin tambak khusus dalam budidayanya, sebab kita ditantang oleh investor ke depannya,” sampai Gubernur Kalsel, H. Muhidin dihadapan awak media yang turut didampingi Wagub Kalsel, Hasnuryadi Sulaiman.

Dalam tantangan itu, semisalnya berhasil dalam budidaya, Gubernur H. Muhidin mengaku akan dibuatkan Gedung Pengolahan Ikan Gabus. Dari hasil mentah, menurutnya dijadikan albumin yang ada dalam kandungan Ikan Gabus dan manfaatnya banyak buat manusia.

“Selain menekan inflasi, kita ditantang untuk beternak haruan. Dari ikan ini dijadikan albumin untuk kesehatan,” ungkap H. Muhidin tersenyum.

Sehingga dalam menekan inflasi itu, Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Provinsi Kalsel selama ini telah melaksanakan program budidaya ikan gabus di beberapa kabupaten. Program ini dilakukan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Hulu Sungai Tengah (HST), dan Hulu Sungai Utara (HSU).

Lalu, Gubernur H. Muhidin mengajak seluruh kepala daerah dapat memperhatikan budidaya ikan gabus di daerahnya apakah sudah berjalan dengan baik atau tidak. Bahkan, dirinya ingin seluruh kabupaten/kota telah melakukan budidaya ikan gabus tersebut.

“Ini jadi tantangan, bisakah Kalimantan Selatan dapat memproduksi ikan gabus, misalnya berapa ton setahunnya. Sehingga, para petani ikan aja lagi melakukan itu bagaimana,” tandasnya.

Dalam 5 tahun terakhir, 8 dari 10 komoditas pendorong utama inflasi di Kalsel adalah bahan pangan. Kondisi itu dipicu oleh cuaca ekstrem, ketergantungan pasokan dari wilayah lain dan faktor siklikal. (tri)

BERITA TERKAIT
spot_img
- Advertisment -spot_img

BERITA POPULER