Minggu, September 8, 2024
BerandaHeadlineProyek Penataan Sekumpul Amburadul Disoroti Warga

Proyek Penataan Sekumpul Amburadul Disoroti Warga

Link, Martapura –Proyek penataan kawasan Sekumpul, Kecamatan Martapura Kota, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan meninggalkan kesan tak nyaman. Betapa tidak! Proyek yang menggunakan anggaran APBN TA 2021 dengan nilai kurang lebih Rp30 miliar hasilnya tidak sesuai dengan khabar yang digembar-gemborkan.

“Waktu awal pekerjaan sekitar pertengahan tahun 2021 lalu, warga sangat gembira melihatnya. Harapan tertata indah sangat besar menyaksikan pekerjaan awalnya. Namun saat proyek dinyatakan selesai, banyak kejanggalan yang terlihat,” ujar Ainuddin, warga Kelurahan Sekumpul kepada wartawan, Senin 6 Juni 2022.

Salah satu contoh kejanggalan pekerjaan sebut dia, pekerjaan di bagian tactile paving alias jalur pemandu orang tuna netra pada kanan dan kiri jalan, kondisinya sudah mulai terlepas dan bahkan banyak yang hilang.

“Anehkan. Yang bekerja perusahaan besar dari luar Kalimantan. Tetapi ternyata pemasangan tactile paving saja tidak dilakukan dengan benar. Buktinya banyak yang sudah rusak padahal pembangunananya baru saja selesai, kira-kira tiga bulan yang lalu,” ungkapnya sambil menunjuk bagian tactile paving yang telah tercabut.

Ironisnya kata dia, kerusakan itu tidak hanya ada pada bagian pemandu orang tuna Netra itu saja, tetapi juga terdapat pada tihang pemabatas tretoar  mengalami kerusakan. Sauh ini sudah ada dua tihang yang lepas, dan bahkan bagian paving pada jalan sudah banyak yang terbuka dan lepas.

Baca juga  Karhutla Hanguskan Perkebunan Warga Jingah Habang

“Kalau beginikan yang niatanya untuk mempercantik Sekumpul, malah tidak terjadi, karena pembangunannya urak-urakan,” jelasnya.

Ainudin dan warga mengaku sedikit lega, heran terhadap kualitas pekerjaan tersebut. karena dalam pekerjaannya juga pihak pemerintah pusat  sudah melakukan pemantau langsung oleh Dirjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ( PUPR ) Diana Kusumastuti, Selasa ( 28/9 /2021 ).

Sementara itu dari pantauan media ini kondisi tak beres pasca proyek dinyatakan selesai juga terlihat pada kawasan taman. Berada di pinggiran irigasi taman yang semula berstatus Ruang Terbuka Hijau dibawah pengelolaan Dinas Lingkungan Hidup dan Perkim Kabupaten Banjar, kini kondisinya sudah mulai tak tertawat.

Tiga bangunan yang dalam master plant disebutkan sebagai pelengkap proyek, justru menjadi tempat yang rentang disalahgunakan untuk kegiatan-kegiatan asusila.

“Beberapa kali Satpol-PP menangkap warga yang telah menyalahgunakan kawasan taman tersebut. Remaja-remaja kerap didapati pesta minuman keras dan nge-lem di sana. Kalau kedapatan Satpol-PP langsung digelandang,” ujar Koni, warga yang mengaku bertugas sebagai penjaga malam di salah satu kawasan berdekatan dengan taman tersebut.(spy)

BERITA TERKAIT

TERPOPULER