Link, Martapura – Amburadulnya hasil pekerjaan proyek Penataan Kawasan Sekumpul, Kecamatan Martapura Kota Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan akhirnya mendapat kritik tajam dari HM Rofiqi, Ketua DPRD Banjar. Dengan menyebutkan pekerjaannya tidak dilakukan secara maksimal.
Melalui rekaman suara, Rofiqi mengaku sangat prihatin dengan kualitas pekerjaan yang menggunakan dana APBN TA 2021 sebesar kurang lebih Rp30 Miliar tersebut, hasilnya tidak maksimal.
“Saya garis bawahi bahwa pembangunan yang ketika konsepnya itu untuk kepentingan oligarki, maka hasilnya tidak akan pernah maksimal. Beruntunglah masyarakat sekarang kritis. Pun saya sangat berterimakasih dengan adanya video viral tentang proyek Sekumpul beberapa hari ini,” ujar Rofiki yang baru saja didapuk sebagai Ketua KONI Kabupaten Banjar ini, Selasa 7 Juni 2022.
Mengemukanya persoalan tersebut menurut politisi Partai Gerindra Kabupaten Banjar ini, menurut pandangannya merupkan puncak dari sebuah persoalan pekerjaan pembangunan di Kabupaten Banjar di Tahun Anggaran 2021.
“Ibarat fenomena gunung es, masalah penataan kawasan Sekumpul ini puncaknya. Karena di bawahnya itu lebih banyak lagi keamburadulan proyek-proyek pembangunan yang dilaksanakan. Beberapa minggu yang kemarin juga ada berita tentang jembatan yang tidak selesai, itu salah satunya,” ujarnya bersemangat.
Nah tegasnya lebih lanjut, ketika berbicara pembangunan untuk rakyat, Rofiqi minta agar ada kesaam paradigma tujuannya dulu. Bahwa pembangunan itu untuk kepentingan masyarakat secara luas. Jangan sampai pembangunan di Kabupaten Banjar ini hanya untuk kepentingan oligarki saja.
“Saya juga berterima kasih kepada si pembuat video karena koreksinya cukup bagus. Saya sendiri pun sedih sebenarnya melihat kualitasnya pembangunan yang ada di Sekumpul,” sebutnya.
Di penghujung Rofiqi kembali mengingatkan jika Kawasan Sekumpul itu merupakan mercusuar bagi masyarakat Kabupaten Banjar khusunya.
“Bagi kita Sekumpul itu merupakan daerah yang sakral. Karenanya saya berharap, pekerjaan tahap pertama yang kurang maksimal ini, bisa dilanjutkan lagi dengan yang lebih maksimal lagi. Terutama saat pekerjaan tahap ke dua dan ke tiga dilaksanakan,” himbaunya.
Seperti diberitakan sebelumnya, proyek penataan kawasan Sekumpul, Kecamatan Martapura Kota, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan meninggalkan kesan tak nyaman. Betapa tidak! Proyek yang menggunakan anggaran APBN TA 2021 dengan nilai kurang lebih Rp30 miliar hasilnya tidak sesuai dengan khabar yang digembar-gemborkan.
“Waktu awal pekerjaan sekitar pertengahan tahun 2021 lalu, warga sangat gembira melihatnya. Harapan tertata indah sangat besar menyaksikan pekerjaan awalnya. Namun saat proyek dinyatakan selesai, banyak kejanggalan yang terlihat,” ujar Ainuddin, warga Kelurahan Sekumpul kepada wartawan, Senin 6 Juni 2022.
Salah satu contoh kejanggalan pekerjaan sebut dia, pekerjaan di bagian tactile paving alias jalur pemandu orang tuna netra pada kanan dan kiri jalan, kondisinya sudah mulai terlepas dan bahkan banyak yang hilang.(spy)