Link, Banjarbaru –Sandi Fajar Sari selaku Direktur PT Sari Buana Lestari mengaku puas dengan penjelasan Pokja Terkait Lelang Proyek Pembangunan Gedung Dishub Banjarbaru.
“Alhamdulillah, setelah mengdapatkan penjelasan dari pihak Pokja, kami sangat lega. Dan kesalahan memang ada di dokumen kami yang diajukan dalam lelang Proyek Pembangunan Gedung Dishub Banjarbaru,” jelas Sandi kepada sejumlah pewarta usai menghadiri undangan Pojka, Rabu 19 Juni 2024.
Menurut Sandi, dirinya salut dengan kinerja Pokja yang angat teliti dalam menyeleksi dokumen peserta lelang.
“Jujur saja ini pembelajaran bagi kami untuk lebih teliti lagi dalam menyiapkan dokumen keikutsertaan di lelang proyek,” ujarnya.
Nah, tambahnya, setelah mendapatkan penjelasan dari mereka ternyata bukan soal tidak melampirkan surat izin persewaan untuk peralatan HSDP dari pemberi sewa alat, yang menggugurkan penawaran kami.
“Jadi setelah mendapatkan penjelasan, kesalahan memang murni ada di pihak kami,” sebutnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, PT Sari Buana Lestari merasa dirugikan karena digugurkan dengan alasan tertentu.
“ Kami keberatan karena PT Sari Buana Lestari digugurkan dengan alasan yang dengan alasan yang dibuat-buat. Untuk itu, kami akan mendatangi Pokja untuk melakukan klarifikasi soal ini,” ujar Sandi Fajar Sari, Selasa 11 Juni 2024.
Diungkapkannya, alasan untuk menggugurkan perusahaannya dari lelang terbuka Proyek Pembangunan Gedung Dishub Kota Banjarbaru dengan alasan yang tidak disyaratkan dalam dokumen lelang.
“ Dari evaluasi disebutkan kami tidak melampirkan surat izin persewaan untuk peralatan HSDP dari pemberi sewa alat. Sementara syarat ini tidak diminta di dalam dokumen lelang ulang,” paparnya.
Untuk diketahui lelang Proyek Pembangunan Gedung Dishub Banjarbaru diikuti 59 perusahaan. Namun pada tahapan evaluasi lelang proyek senilai Rp14. 405. 820.000 tersisa 8 perusahaan. CV Intan Sari dengan tawaran Rp 14.191.321.359,03 ditunjuk sebagai pemenang lelang. (spy)
