Link, Martapura – Ketua DPRD Kabupaten Banjar Muhammad Rofiqi mengajak warga untuk bergotong royong membangunkan rumah pasangan M Rizky dan Latifah di Desa Limamar, Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar.
Janji Ketua DPRD Banjar HM Rofiki mendatangi keluarga tak mampu yang mendiami rumah tak layak huni di Desa Limamar, benar-benar dituntaskannya pada Rabu (17/8/2022). Bukan hanya berkunjung, politisi muda ini juga mengajak warga bergotong royong membangunkan rumah untuk keluarga Rizky yang saat ini bersama 6 anggota keluarganya mendiami gubuk yang tak kokoh lagi.
Ketua Partai Gerindra Kabupaten Banjar ini didampingi Pambakal (Kades) Limamar Ketua DPRD Banjar untuk melihat gubuk yang ditempati keluarga Muhammad Rizky yang berjumlah 7 jiwa sangat tidak layak huni.
Melihat kondisi ini, Ketua DPRD Banjar Muhammad Rofiqi mengajak Pambakal dan warga Desa Limamar untuk segera membangunkan rumah layak huni.
“Sebagai bentuk kepedulian kita kepada saudara kita, tetangga kita, warga kita, ayo warga desa gotong royong membangunkan rumah keluarga Pak M Rizky dan Ibu Latidah agar layak huni. Untuk bahan bangunan, alhamdulillah saya ada rejeki lebih dan semua bahan bangunan saya yang sediakan,” ucap H Muhammad Rofiqi.
Menurut Rofiqi, keluarga miskin dengan rumah atau gubuk tidak layak huni ini sudah 17 tahun belum tersentuh bantuan, khususnya bedah rumah.
“Saya dapat informasi kondisi rumah tidak layak huni ini sudah berlangsung 17 tahun. Kedepan pendataan keluarga penerima bantuan bedah rumah harus sampai kepada yang paling membutuhkan,” tegas politisi muda Partai Gerindra ini.
Pada kesempatan ini, Pambakal Desa Limamar, Syaiful Akrabin dan keluarga Muhammad Rizky mengucapkan terima kasih atas kepedulian Ketua DPRD Banjar Muhammad Rofiqi.
Kemudian juga warga Desa Limamar bersedia untuk bergotongroyong membangunkan rumah layak huni bagi tetangga dan warga mereka sendiri.
Seperti diberitakan sebelumnya, satu rumah yang selayaknya disebut gubuk dihuni tujuh anggota keluarga. Kini mereka hidup dalam keadaan sangat sangat sangat kekurangan.
Satu keluarga beranggota 7 orang mendiami sebuah gubuk berdinding papan campur terpal dan beratapkan daun yang dilapis terpal using berada di Desa Limamar, Kecamatan Astambul Kabupaten Banjar. Mereka hidup dalam keadaan serba kekurangan ditambah tidak memiliki mata pencarian tetap.
“Alhamdulillah, sampai saat ini kami masih bisa bertahan. Meski pun harus menghadapi kondisi seperti ini,” ujar Muhammad Rizky anak pertama Saiful, dari empat bersaudara .
Dalam kesehariannya, Rizky bercerita orang tuanya menghidupi keluarga dengan cara mencari keroto di hutan sekitar. Hasil cariannya kemudian dijual ke pengepul.
“Hasil itulah yang digunakan abah untuk menghidupi kami. Dapat sehari habis untuk kebutuhan hidup sehari,” ungkapnya.(spy)