Link,Jakarta-Empat orang warga yang tinggal satu atap di Perumahan Citra Garden Satu Extension, RT 007, RW 015, Kalideres, Jakarta Barat, ditemukan tewas. Mereka ditemukan meninggal dunia pada Kamis (10/11) kemarin, sore.
Keluarga tewas yang terdiri dari suami istri dan anak itu dikenal tertutup oleh warga sekitar. Hal ini diungkap oleh sang Ketua RT setempat, Asiung.
“Keseharian tertutup, tidak ada komunikasi. Itu pun kalau saya ada kegiatan lingkungan saya baru panggil gedor-gedor, keluar. Ini ada misalnya pendataan BPS, atau penyemprotan DBD desinfektan kemarin covid saya semprot, baru keluar,” kata Asiung kepada wartawan di lokasi, Jumat (11/11).
Sebelumnya, ditemukan empat mayat di dalam rumah yang berada di kawasan Kalideres, Jakarta Barat. Penemuan mayat itu dibenarkan oleh Kanit Reserse Kriminal Umum Polres Metro Jakarta Barat AKP Avrilendy.
“Iya (ditemukan empat mayat di dalam satu rumah),” kata Avrilendy saat dikonfirmasi merdeka.com, Jumat (11/11).
Penemuan mayat tersebut pertama kali diketahui oleh warga sekitar pada Kamis (10/11) kemarin yang kemudian dilaporkan kepada RT setempat.
“Kemarin (ditemukan), ada yang laporan ke RT karena bau nyengat dari luar,” ujarnya.
Ia menyebut, dari hasil penyelidikan awal pihaknya tidak ditemukan adanya luka akibat terkena benda tajam ataupun tumpul dari korban.
“(Ada luka terkena benda tajam atau tumpul) nihil,” sebutnya.
Namun, ia belum menjelaskan terkait identitas serta hasil autopsi terhadap empat mayat yang sudah dievakuasi ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Sementara itu dari hasil penyelidikan, satu korban dengan korban lain meninggal tidak secara bersamaan.
Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Pasma Royce menerangkan sesuai keterangan dari dokter forensik. Adapun, waktu kematian korban diperkirakan tiga minggu lalu.
“Berdasarkan keterangan dokter forensik bahwa kematian ini dari tiga minggu yang lalu,” kata dia di Polres Metro Jakbar, Jumat (11/11/2022).
Terkait hal ini, Pasma belum membeberkan secara gamblang perbedaan waktu antara satu korban dengan korban lain. Dia hanya menyampaikan, bapaknya, ibunya, iparnya tidak tewas berbarengan.
“Sehingga pembusukannya masing-masing berbeda-berbeda,” ujar dia.
Di sisi lain, pemeriksaan tim dokter forensik juga tidak menemukan tanda-tanda kekerasan dalam tubuh korban.
Pada pemeriksaan organ lambung juga diketahui bahwa tidak ada makan dan minum dalam waktu yang cukup lama. Kondisi itu terlihat dari otot-ototnya yang sudah mengecil.
“Seperti yang saya sampaikan seperti keterangan dokter forensik tadi pagi yang menyampaikan kepada kami, bahwa di dalam lambungnya tidak ada isi makanan,” ujar dia.
Lebih lanjut, Pasma menerangkan, tim dokter berencana memeriksa hati dan organ-organ lain guna mengetahui secara jelas penyebab kematian para korban.
“Tim akan melakukan pendalaman lagi,” ujar dia. (link/net)