Film yang tayang pada 9 Desember 2021 lalu itu kini kembali muncul kepermukaan, yaitu film Yuni yang dimainkan oleh Arawinda Kirana. Film memang menarik untuk disimak, karena telah mendapatkan berbagai penghargaan festival film tingkat nasional dan internasional.
Yakni Piala Citra Festival Film Indonesia, Toronto International Film Festival, Red Sea International Film Festival, Jogja-Netpac Asian Film Festival, dan pernah masuk nominasi Tokyo Filmex.
Film Yuni ini juga menjadi bukti kelihaian Arawinda Kirana sebagai penulis naskah sekaligus sebagai sutradara dengan menggandeng Prisma Rusdi dan Ifa Isfansyah, suami Arawinda Kirana, sebagai produser.
Tak tanggung-tanggung, selama proses pembuatan, film ini dinaungi rumah produksi baik dari dalam negeri maupun luar.
Seperti Fourcolours Films bekerja sama dengan Akanga Film Asia (Singapura), Manny Films (Perancis) dan Starvision (Indonesia) serta didukung oleh Cercamon World Sales.
Film ini juga memperoleh dukungan pendanaan dari Infocomm Media Development Authority (IMDA), Singapore Film Comission, Aide Aux Cinémas Du Monde CNC France, Visions Sud Est Switzerland, Purin Pictures Thailand, MPA-APSA Academy Film Fund Australia dan terseleksi menjadi bagian dari Torino Film Lab di Italia.
Beragamnya pihak-pihak dan prestasi yang telah diraih film Yuni ini memang membuat kita penasaran bagaimana ceritanya. Untuk pembahasan sinopsis, simak selengkapnya di bawah ini:
Sinopsis Film Yuni
Sinopsis film Yuni ini bercerita tentang gadis SMA bernama Yuni, dengan latar belakang sosial Banten utara, yang terkenal memiliki kecerdasan di atas rata-rata siswa seusianya. Bahkan, kecerdasan Yuni itu telah mendapatkan pengakuan dari para guru dan para siswa di sekolahnya.
Hingga suatu ketika, saat mendekati masa kelulusan, guru Yuni yang bernama Ibu Lies menyarankannya untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Bu Lies percaya, dengan kecerdasan yang dimiliki Yuni hampir bisa dipastikan mendapatkan beasiswa.
Atas saran Bu Lies, Yuni setuju. Namun ada persoalan lain yang harus dihadapi Yuni, yakni budaya patriarki di lingkungan ia tinggal. Bahwa perempuan yang sudah lulus dari bangku SMA biasanya dipaksa untuk menikah.
Yuni adalah salah satu sosok yang menolak budaya tersebut. Terbukti, ia telah menolak lamaran dari dua laki-laki kenalannya. Sikap Yuni menolak nikah muda ini ternyata tidak mendapat dukungan dari orang lain. Terbukti ada rumor yang beredar jika Yuni selamanya tidak akan menikah.
Yuni mendapatkan tekanan yang datang tak hanya dari lingkungan sosial melainkan juga dari keluarganya sendiri. Alhasil atas kondisi itu ia bimbang untuk melanjutkan kuliah atau menuruti kontruksi masyarakat patriarki.
Penasaran bagaimana kelanjutuan ceritanya? Apakah Yuni memilih menikah atau memperjuangkan mimpinya menempuh pendidikan setinggi-tingginya? Simak selengkapnya film Yuni di Disney Hotstar. (net)